part 12

510 48 1
                                    

Happy Reading🌻🌻

_______

Dunk baru saja ingin kembali ke rumah setelah menyelesaikan tour nya di Universitas, sebenarnya dia tadi bersama Pond namun karena rumah mereka tidak searah jadi mereka berpisah

Pond ingin mengantarkannya pulang namun ia membawa motornya sendiri jadi ditolak oleh Dunk, ya orangtuanya tidak lagi menyita nya setelah Dunk merengek kepada mereka

Karena jalanan cukup sepi dia pikir tidak apa-apa jika menaikan kecepatannya namun tiba-tiba sesorang melintas di depannya

Dunk tidak bisa mengerem dengan kecepatan itu, ia terpaksa membelokkan motornya agar tidak menabrak orang itu

Dan Alhasil Dunk yang terlempar dari motornya karena tidak bisa mengendalikannya

Tangannya sakit namun syukur dia tidak terluka, hanya motornya yang sedikit lecet

Dunk berjalan ke arah wanita yang terdiam di tempatnya 

"APA KAU GILA? " Dunk benar-benar marah jika dia tidak menghindar dia akan membunuh seseorang

Namun wanita itu hanya diam saja "jika kau ingin mati, mati saja jangan melibatkan aku" Kata Dunk sinis

"KENAPA KAU TIDAK MENABRAK KU? " wanita itu histeris

"Tidak waras" Dunk tidak tahu apa wanita ini adalah pasien rumah sakit jiwa yang kabur karena ingin mati begitu saja

Namun wanita itu tidak peduli dan malah menangis sejadi-jadinya

"Biarkan aku mati"

"Aku tidak ingin hidup"

Dunk merasa wanita ini sedikit familiar

"Jaoying? " Bukankah ini pacarnya Gemini?

"Hei, Hei tenang dulu, kau pacarnya Gemini kan? " Dunk menahan tangan Jaoying yang terus menyakiti dirinya

"Aku akan menelpon Gemini untuk menjemputmu"

Namun saat Dunk mengeluarkan ponselnya, itu terlempar mendarat di danau dekat mereka

"KAU GILA? " Dunk berkata dengan frustasi

"ada apa denganmu" 

"Jangan menelpon Gemini"

"Kau bisa mengatakannya baik-baik, tapi kenapa malah melempar ponselku" Dunk berkata dengan emosi

"Maaf" Melihat wanita itu menunduk dan menangis Dunk jadi tidak tega

"Jangan menangis lagi" Dunk menepuk kepala Jaoying dengan lembut

"Aku akan membawamu ke rumah sakit" Melihat keadaan Jaoying yang kacau dia merasa tidak enak

"Aku tidak mau" Jaoying menggelengkan kepalanya

"Lalu rumahmu dimana, ayo pulang" Dunk juga sebenarnya tidak ingin kerumah sakit

"Jangan-"

"A-aku tidak bisa pulang"

"Tapi kau punya rumah kan? "

"Tidak itu bukan rumahku" Jaoying bereaksi keras dan Dunk melihat ketakutan yang besar

"Aku mohon bawa aku pergi"

"Aku tidak mau kembali" Jaoying mengalami kepanikan seakan sesuatu tengah mengejarnya

"Aku mohon, aku tidak mau dipukuli lagi" Air matanya mengalir

"Jaoying tenang"

"Tidak jangan sentuh aku, aku mohon berhenti"

Dunk menahan tangan Jaoying yang seakan ingin menyembunyikan dirinya sendiri

"Gemini tolong jangan lakukan ini"

"Aku tahu aku salah"

"Gemini berhenti"

Dunk tidak tahu apa yang dialami Jaoying namun melihatnya sangat ketakutan dia hanya bisa menenangkannya perlahan

Selama satu jam lebih akhirnya Dunk berhasil membawa  Jaoying pulang ke salah satu apartemen yang diberikan orang tuanya

Ia melihat wajah Jaoying yang masih pucat jadi ia memutuskan untuk memanggil dokter saat Jaoying tertidur

Dokter itu mengatakan jika Jaoying mengalami trauma, depresi, pelecehan seksual, serta kekerasan karena Dunk juga melihat luka di pergelangan tangan Jaoying sepertinya karena dicengkram terlalu keras

Dan yang lebih mengejutkan lagi, Jaoying hamil, itu baru satu bulan dan janinnya tidak stabil, jika Jaoying menggugurkan kandungannya dia akan sangat sulit memiliki anak di masa depan

Dunk tidak tahu apa yang dialami Jaoying, apakah Gemini yang melakukan ini? Atau apapun itu Dunk benar-benar tidak tahu, ia merasa kasihan dengan gadis yang baru berusia 18 tahun itu

_______

Just lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang