Junho yang melihatnya hanya bisa menelan ludahnya. Apakah malam ini dia akan babak belur lagi? Pikirnya.
"Stick ini baru ku beli dari Swiss minggu lalu. Mari kita lihat seberapa bagus stick ini." Ujar Taecyeon menyeringai.
Taecyeon mengelus stick golf ditangannya, lalu tatapannya beralih ke Junho dan perlahan berjalan mendekati Junho.
"Cukup Taecyeon-ah." Tiba-tiba sebuah suara membuat semua orang disana menoleh ke arah pintu.
"Minjun Hyung, jangan merusakan kesenanganku malam ini." Ujar Taecyeon pada Minjun yang baru saja masuk.
Minjun mendekati mereka berdua.
"Pergilah." Ujar Minjun pada Junho.
Awalnya Junho ragu, tetapi bujukan Minjun melalui lirikan matanya membuat Junho akhirnya pergi dari ruang tersebut.
"Apa-apaan ini Hyung?" Tanya Taecyeon yang cukup kesal.
"Waahhhh, stick ini yang ku incar kemarin tetapi mereka bilang sudah sold out. Ternyata kamu yang membelinya?" Ujar Minjun sambil mengambil alih stick golf dari tangan Taecyeon.
Taecyeon hanya berdecak lalu kembali duduk ke sofa, dan menegak segelas minuman sekaligus.
"Kenapa Hyung kesini?"
"Memperingatkanmu." Jawab Minjun singkat sambil mendaratkan dirinya duduk disofa.
"Hyung......."
"Aku serius Taecyeon-ah. Kamu tidak bisa terus seperti ini. Hiduplah selayaknya manusia normal pada umumnya."
"Kita ini bukan manusia biasa hyung. Hyung lupa kasta kita,-...."
"Kasta? Kuasa? Uang? Itu semua hanya materi. Jika tanpa itu semua, kita bukanlah apa-apa Taecyeon. Huuhhh... Hyung ingin minum bersama denganmu sebenarnya, tetapi sepertinya kamu perlu minum sendiri dulu. Hyung pergi." Ujar Minjun lalu beranjak dari tempatnya.
"Kenapa hyung melakukan ini?" Suara Taecyeon menghentikan langkah Minjun.
"Lee Junho.... ada apa dengannya? Kenapa Hyung baru melakukan ini sekarang? Dahulu Hyung tidak tertarik sama sekali dengan apa yang aku lakukan. Kenapa tiba-tiba sekarang?" Lanjut Taecyeon.
"Dia hanya..... manusia biasa. Setiap manusia berhak mendapat perlindungan kan?" Jawab Minjun dengan diselingi jeda ditengah.
-------------
Hari ini adalah dimana ujian duet Junho dan Yoona berlangsung.
Semenjak kejadian ciuman mereka, Yoona semakin menunjukkan sikap dinginnya pada Junho. Bahkan mereka harus mengganti tema lagu, bukan lagi tentang romansa. Hal ini tentu membuat Junho menjadi kecewa. Tetapi mereka tetap menunjukkan sikap profesionalitasnya, dengan berlatih dan fokus untuk ujian duet mereka.
"Jangan gugup, kita sudah banyak latihan dan aku yakin nilai kita tidak akan mengecewakan." Ujar Junho dibalik panggung ketika melihat Yoona gelisah.
"Aku tahu. Aku tidak gugup." Jawab Yoona dengan ketus.
Junho hanya tertawa kecil.
"Urutan nomor 12 silahkan bersiap." Ujar seorang staf.
"Itu nomor kita, Kajja!" Ajak Junho.
Mereka tampil disebuah panggung sekolah, dimana penampilan semua peserta terbuka oleh umum.
Junho dan Yoona saat ini sudah memasuki panggung. Yoona menatap ke sekeliling, dan matanya menemukan sang Ayah dikursi penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Dream, and Music - Junho(2PM) X Yoona(SNSD)
FanficKetika Cinta, Mimpi, dan Musik berada disatu level kehidupan para pemuda, yang sedang mencari tujuan hidupnya. Diperhadapkan sebuah pilihan untuk memperjuangkan salah satunya, atau bisakah mereka mengambil semua kesempatan yang ada untuk mempertahan...