Bab 3

2.8K 167 18
                                        

Klik vote dulu, baru baca.
Jangan lupa sempatkan untuk komen😉

Kalian tau cerita ini dari mana?

Absen kalian dari kota mana?

Spam 🤍 dulu dong.

Selamat menikmati🤗 Semoga suka dengan ceritaku🤍

Oke, enjoy...

Happy Reading🕊🤍

****

Tak henti hentinya Kayla dan Kala mengucap syukur atas karunia Allah Swt yang telah menitipkan mereka anak kembali. Betapa bahagianya bagi Kala yang menanti seorang bayi kecil kembali, dan juga Kayla yang berusaha melawan rasa takutnya untuk kembali memiliki momongan. Memang Allah tau kapan waktu yang terbaik untuk memberikan mereka momongan kembali.

Sekarang yang menjadi PR untuk mereka berdua adalah Fael. Kayla dan Kala akan mencoba pelan pelan untuk memberi pengertian kepada Fael bahwa sekarang dirinya akan memilik adek. Sempat membuat Kayla merasa khawatir kepada Fael, takut Fael tidak mau menerima kehadiran calon adiknya. Tapi Kayla sebagai suami mencoba untuk menenangkan Kayla, mencoba untuk selalu memberikan afirmasi positif kepada Kayla bahwa semuanya akan baik baik saja. Kala percaya lambat laun pasti Fael akan menerima kehadiran calon adiknya.

"Abang" Panggil Kayla yang sedang menemani Fael bermain lego.

"Alem nda" Jawab Fael dengan melihat kearah sang bunda.

"Bunda mau tanya dong, boleh gak?" Tanya Kayla.

"Anya apa nda?" Balas Fael.

"Sini dong abang deketan duduknya sama bunda. Masa jauhan gini" Pinta Kayla menyuruh agar Fael mendekat.

"Ote nda" Jawab Fael lalu langsung berdiri untuk duduk lebih dekat dengan sang bunda.

"Bunda mau tanya dong. Fael pengin punya adek berapa?" Tanya Kayla dengan hati hati dan penuh kelembutan.

"Dek?" Tanya Fael dengan dahi mengkerut.

"Iya adek. Fael pengin punya adek berapa?" Tanya Kayla sekali lagi dengan mengelus puncak kepala sang anak yang berada dipangkuannya.

"Dak au nda" Jawab Fael menggeleng.

Ya sudah Kayla tebak Fael masih tetap menolak untuk ingin mempunyai adik.

"Emang kenapa kok abang Fael gak mau punya adek?" Tanya Kayla dengan lembut.

"Dak au nda" Jawab Fael yang langsung memeluk sang bunda lalu menyembunyikan mukanya di dada sang bunda.

"Nantikan kalau abang punya adek, abang punya temen main loh. Jadi abang mainnya gak sendirian mulu, ada temennya. Kaya abang arga sama kakak gami loh" Ucap Kayla berusaha membujuk.

"Dak au nda hiks" Ucap Fael menangis dengan muka menenggelamkan di dada sang bunda.

"Iya iya enggak kok. Jangan nangis dong, masa jagoan nangis sih" Ucap Kayla berusaha untuk melihat muka sang anak yang menangis dan menenggelamkan wajahnya di dadanya.

"Kita mam puding yuk" Bujuk Kayla agar sang anak mau melihat kearahnya.

"Bunda bikin puding coklat kesukaan abang loh. Yuk kita ambil terus mam pudingnya" Ucap Kayla dengan mengelus puncak kepala sang anak.

"Ding?" Tanya Fael yang sudah mau melihatkan mukanya dengan muka sembab.

"Iya puding. Abang mau?" Tanya Kayla.

"Au nda" Jawab Fael.

"Yaudah ayok, sekarang kita ambil pudingnya di kulkas" Ucap Kayla lalu beranjak ke dapur dengan Fael.

Perfect Family 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang