Bab 11

1.3K 111 26
                                    

Klik vote dulu, baru baca.
Jangan lupa sempatkan untuk komen😉

Kalian tau cerita ini dari mana?

Absen kalian dari kota mana?

Spam 🤍 dulu dong.

Selamat menikmati🤗 Semoga suka dengan ceritaku🤍

Oke, enjoy...

Happy Reading🕊🤍

****

Setelah Bara selesai menikmati semua hidangan dan juga Fael yang telah selesai meminum susunya. Kini mereka pun bercanda dan bercerita ngalor ngidul sampai tidak ingat waktu. Sampai akhirnya Bara izin pamit untuk pulang dahulu.

"Selamat ya Kal, Kayla. Buat anak keduanya. Semoga sehat sampai lahiran" Ucap Bara memberikan doa tulusnya.

"Aamiin, makasih buat doanya" Ucap Kala dan Kayla.

"Ciee bentar lagi udah mau punya adek, selamat ya abang Fael" Ucap Bara kepada Fael yang berada digendongan Kala.

"Abang dak au unya dede oom" Ucap Fael tidak terima akan mempunya adik.

"Loh kok gitu?" Ucap Bara kaget.

"Huaa, aba dak au unya dede" Ucap Fael menangis tidak terima.

"Biasalah Bar, masih belum terima mau punya adek" Ucap Kala menenangkan anaknya yang kini menangis.

"Sorry ya Kal, gak bermaksud gue bikin Fael nangis" Ucap Bara tidak enak.

"Haha, udah santai aja gak papa" Ucap Kala dengan santai.

"Cup cup, ikut om yuk. Om ada hadiah loh buat abang di mobil" Ucap Bara membujuk agar anak sahabatnya berhenti menangis.

"Hiks hiks" Terisak Fael tapi sekarang udah berada digendongan Bara.

"Ututu, udah ya anak ganteng. Gak boleh nangis, yuk kita ambil hadiahnya di mobil om. Om lupa nih, om kan bawa hadiah buat abang Fael" Ucap Bara mencoba menenangkan tangisan Fael. Dan secara perlahan lahan Fael pun mau menghentikan tangisannya, walaupun masih terdengar isak tangisnya.

Sedangkan para orang dewasa yang melihatnya hanya mampu menggelengkan kepala melihat kelakuan Fael yang masih saja menolak untuk mempunya adik. Padahal adiknya sudah hadir dalam perut bundanya.

Akhirnya Bara pun mengajak Fael ke mobilnya untuk mengambil mainan yang sengaja Bara belikan untuk Fael. Tetapi tadi dirinya lupa tidak memberikannya kepada Fael.

"Ada ada aja emang kelakuan Fael. Padahal adiknya udah ada diperut bundanya" Ucap Bunda Kalea.

Dan semua orang dewasa yang ada disana hanya bisa tersenyum dan memaklumi tingkah Fael.

"Udah yah, jangan nangis lagi. Kan Fael anak pinter, jagoan, anak ganteng" Ucap Bara yang kini sudah bisa membuat Fael berhenti menangis dan tenang.

"Iy-yaa oom" Jawab Fael yang masih sedikit terbata bata sehabis menangis tadi.

"Sini yuk, ikut ayah. Om Baranya mau pulang nak" Bujuk Kala. Namun Fael menolak untuk digendong oleh sang ayah.

"Dak au, aba au ama om Ala" Ucap Fael dengan sembunyi diceruk leher Bara.

"Loh kok gitu? Kasian om Baranya mau pulang, capek nak habis kerja" Ucap Kayla mencoba membujuk Fael.

"Dak au... Aya ndaa kakal" Ucap Fael yang masih bersembunyi diceruk leher Bara.

"Loh nakal gimana? Kan ayah sama bunda gak nakal nak" Ucap Kayla mencoba membujuk sang anak.

"Ayaa ndaa kakal potona. Aba dak au unya dede" Ucap Fael merajuk.

Perfect Family 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang