11-Kemarahan Karvian

114 21 97
                                    

→Kediaman Orang tua Karvian

Liyana telah sampai di rumahnya. Setelah turun dari mobil, Liyana segera berjalan memasuki rumahnya. Sesampainya di dalam rumah, Liyana langsung menghampiri suami dan anak-anaknya yang sedang duduk santai di ruang tamu.

Melihat istrinya datang dengan wajah kesal, membuat Nikolas berhenti membaca koran dan bertanya kepada Liyana.

"Mamah kenapa? Kok datang-datang wajahnya kesal gitu?" tanya Nikolas.

"Mamah kesal sama Karvian Pah, masa dia menolak perjodohannya sama Calista," jawab Liyana memberitahu Nikolas.

"Itu tandanya, dia gak menyukai Calista Mah dan Mamah harus terima keputusan Karvian," kata Nikolas menasehati istrinya.

"Apa alasan Kak Vian nolak gadis secantik Kak Lista Mah?" tanya Keyla penasaran.

"Dia bilang kalau dia udah punya pacar, makanya dia nolak Calista," jawab Liyana.

"What? Kak Vian punya pacar? Masa sih Mah, Kak Vian punya pacar," kata Keyla yang semula rebahan kini berganti posisi menjadi duduk.

"Ya kata Kakak kamu sih begitu, tapi Mamah gak percaya sama dia," kata Liyana.

"Kenapa Mamah gak percaya? Siapa tau Kak Vian beneran punya pacar?" tanya Althaf kepada Mamahnya.

"Kalau dia beneran udah punya pacar, pasti udah dari dulu kita tau, tapi ini kita gak tau kan," jawab Liyana," Tapi kalian tenang aja, Mamah udah minta dia buat kenalin pacarnya besok ke Mamah, kalau misalnya dia gak bisa kenalin pacarnya besok ke kita, berarti dia bohong sama Mamah dan Mamah akan langsung menikahkan dia sama Calista."

"Tapi Mah, apa nanti gak akan buat Karvian marah?" tanya Nikolas mengkhawatirkan rencananya istri itu.

"Siapa suruh dia bohong sama Mamah, biarkan saja dia marah toh, nanti dia juga akan baik lagi," jawab Liyana menyepelakan perkataan Nikolas.

"Ya sudah terserah Mamah saja, tapi Papah akan sangat marah kalau sampai rencana Mamah ini membuat keluarga kita menjadi bertengkar, ingat itu Mah," kata Nikolas.

Nikolas pun segera pergi meninggalkan ruang tamu. Sungguh dia sudah muak dengan istrinya yang merencanakan sesuatu tanpa berpikir resiko yang akan dihadapi.

"Papah kenapa sih Mah? Kok gak kelihatan mendukung Mamah banget?" tanya Keyla yang kebingungan melihat Ayahnya pergi.

"Udah, biar aja Papah kamu, yang penting kalian berdua dukung rencana Mamah kan?" tanya Liyana meminta dukungan kepada Keyla dan Althaf.

"Aku 100% dukung rencana Mamah ini," jawab Keyla dengan antusias.

"Kalau kamu gimana Althaf?" tanya Liyana kepada Althaf.

"Mah, aku di sini gak dukung siapapun. Itu semua nanti tergantung keputusan Kak Vian," jawab Althaf.

"Kak Althaf, gimana sih? Harusnya Kak Althaf dukung Mamah dong buat perjodohan Kak Vian sama Kak Lista," kata Keyla mencoba membujuk Althaf untuk mendukung Ibu mereka.

"Sekali lagi aku gak bisa mendukung siapapun," kata Althaf tetap dengan keputusannya.

Althaf segera bangkit dari duduknya kemudian, dia pergi meninggalkan ruang tamu.

Istri Kontrak[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang