"Terimakasih ayah! " Ujar gadis itu, sebelum benar-benar keluar dari mobil.
"Belajar yang rajin ya, putri ayah. " Sambil mengusap surai hitam panjang putrinya. Pria yang di sebut ayah oleh gadis itu berujar dengan senyum lembut.
Gadis itu mengangguk, dengan senyum merekah indah. Memperlihatkan lesung pipi, di pipi tembemnya.
"Siap ayah! Ella keluar dulu ya, hhehe..." Gadis itu mencium pipi kiri ayahnya. Sebelum keluar dari mobil. lalu segera beranjak masuk menuju gerbang sekolah, menoleh sekilas ke arah ayahnya yang masih setia memerhatikan. kembali melambai dengan senyum, mencoba menyakinkan sang ayah bahwa dia baik-baik saja.
Setelah ayahnya terlihat balas melambai dan mengangguk, gadis itu akhirnya memasuki sekolah dengan riang.
Ayahnya menghembuskan nafas. Mrenatap pundak kecil putrinya, yang menghilang di balik kerumunan siswa yang masuk. "putri kecilku pasti baik-baik saja" Ucapnya menyakinkan diri sebelum benar-benar meninggalkan gerbang depan Granida High School.
"Ra!"
Teriakan Seorang gadis membuat sang pemilik nama, menoleh kesana kemari mencari asal suara.
"Gue di sini Arabella!" Agnez berdecak sambil berkacak pinggang. Ketika melihat sahabatnya keliatan linglung mencarinya.
Arabella lantas melambai ketika telah mendapati sahabatnya. Berlari kecil mendekat.
"Hai Nez!" Sapanya riang.
"Hai juga Ra, sini deh gue mau nanya soal kemarin."
Agnez menarik lengan sahabatnya. untuk duduk di salah satu kursi di Koridor kelas. Arabella yang bingung hanya bisa menurut saja.
"Kenapa Nez? "
Agnez mengatur nafasnya."soal yang kemarin gimana? Sory ya nggak bisa nemenin. Soalnya mama nelfon mulu kemarin, " ujarnya tidak enak, merasa bersalah meninggalkan sahabatnya. dan tidak bisa mengabari sejak semalam.
Arabella berpikir sejenak. "oohh, yang ku kasih Kaka-kakak TH Boys minum?" Agnez mengangguk membenarkan.
"Baik aja sih, gue kasih ke mereka ya di Terima aja tapi kak Fian kayaknya risih" Suaranya sedikit lesu di akhir kalimat nya.
Agnez tersenyum, mengusap pelan pundak Sahabatnya itu."kak Fian kayaknya memang gitu deh, jangan nyerah Ra ya. Walaupun gue nggak yakin, tapi gue tetep dukung lo kok tenang aja."
"Ehehe makasih Agnez" Balasnya juga dengan tersenyum memeluk sahabatnya, yang juga di balas Agnez dengan senang.
Brumm...
Deru suara motor saling bersahutan memasuki gerbang GHS. kelima most wonted telah tiba dibawah tatapan kagum semua murid yang masih berada di sekitar parkiran. Tidak banyak memang, sebab bell masuk sebentar lagi berbunyi.
Mereka turun dari motor masing-masing dengan karisma yang berbeda.
Pagi pagi udah di kasih sarapan cogan aja.
Gantengnya kak Alfian.
Kak Exam juga tuh.
Eh liat liat kak Alfa arghhh...
Daniellllll!!
Makin imut aja si Denis apalagi pake kacamata gini..
Hal biasa seperti ini terdengar setiap saat mereka tiba diparkiran. Jeritan histeris para gadis, tatapan kagum serta sinis beberapa siswa lainnya. Sudah menjadi rutinitas pagi yang tidak terlewatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HACKER BOYS (On Going)
Action"Tak terlihat, bukan berarti tak terjamah." Alfian Alfian, Exam, Alfa, Daniel, dan Denis. Adalah 5 anak Genius, di kumpulkan dengan tujuan tersembunyi dari seorang Master. Yang telah bergelud dalam bidang hacker dan programer, selama 30 tahun. Menga...