7. Master's Wishes.

30 8 3
                                    

"Inilah Puncak Tujuan Utama Kalian"
~~ Master ~~

_____________________

Tepat, jam menunjukkan pukul 8 malam. Barulah deru suara motor Alfian terdengar tiba di garasi Markas. memarkirkan nya di samping deretan motor teman-temannya yang lain.

Alfian berjalan santai menuju pintu masuk. Setelah memenuhi syarat dari keamanan sistem, suara Sistem kembali menyapa dengan riang dan berbeda setiap harinya.

Permintaan anda di terima! elamat datang kembali Mr. Alfian. dan selamat malam!

Terus melangkah masuk ke dalam Elevator menuju lantai tiga. Alfian bisa menebak pasti Master sudah menunggu nya sejak tadi. Melewati lorong yang lengang hingga ke pintu masuk ruangan pertemuan.

Anda telah di tunggu sejak tadi Mr. Alfian, Silahkan masuk dan selamat malam.

Tak menanggapai Sistem dengan suara datar itu, segera masuk ketika pintu telah terbuka otomatis dengan suara desingan pelan.

Semua orang di dalam ruangan itu menoleh kearahnya, saat pintu terbuka.

"Darimana saja kau?"

Mendapat pertanyaan tiba-tiba dari sang Master, dengan mata menyelidik ke arahnya. Alfian melirik ke teman-temannya, seperti mereka belum memberitahu apapun kepada Master.

Terlihat Daniel dan Denis, mengangkat dua jarinya sambil menyengir Kuda. sedangkan Exam dan Alfa tersenyum menggeleng pelan.

Alfian menunduk singkat kepada Master."Maaf Master, saya sempat mengantar salah satu siswi di sekolah kami."

"Pacarmu?"

Refleks Alfian menatap ke arah Master yang langsung terbahak saat melihat raut tak enaknya. "Aku hanya bercanda Alfian, bagus kalau kau punya rasa simpati untuk menolong orang lain apalagi seorang gadis. Bukan?

Alfian hanya tersenyum tipis menanggapi candaan Master.

Dengan masih sedikit sisa tawa Master melambai kearah Alfian. " Sudahlah, silahkan duduk kita butuh bicara sebentar sebelum makan malam."

Alfian bergabung duduk disamping Alfa di ujung sofa dekat dengan kursi bagian kanan Master.

Sejenak, mereka memerhatikan Master. Pria itu sedang membuka sesuatu pada monitor komputer yang ada di depannya.

Tes...

Sebuah suara kecil berdecit di atas meja panjang tepat di hadapan mereka. Begitu cepat informasi dalam bentuk hologram dari Master terpampang dihadapan mereka saat ini.

Walaupun sudah di beritahu. Namun, tetap saja. Raut terkejut mereka masih sedikit terlihat.

"Aku rasa kalian tidak perlu terkejut lagi lagi. "

Master bersidekap " Alfian sudah memberitahu? "

Alfian mengangguk membenarkan.

Denis mengangkat tangan. "Um, Master! "

"Ya Denis? "

"Apa ini tidak akan membahayakan kita? "

Master mengetuk meja pelan seakan memikirkan jawaban apa yang cocok untuk Murid Manisnya satu itu.

"Semua misi, yang kita lakukan selama ini berpotensi bahaya Denis. Membobol privasi orang lain, mengetahui Seluk belum perusahaan orang lain, menghilangkan nyawa seseorang karena informasi dari kita, itu semua berbahaya Denis, jika kita--"

Master menatap satu persatu muridnya. Sambil berdiri dan menumpu kedua tangan di atas meja. "Ceroboh..."

Seketika atmosfer ruangan pertemuan itu berubah mencekam dengan intonasi datar sang Master. TH Boys saling melirik mereka semua merasakan itu, maka mereka sepakat melalui tatap mata, mengangguk mantap. Kemudian menatap penuh tekad ke arah Master.

THE HACKER BOYS (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang