"Gue punya Alter Ego."
~~Alfian Abisatya~~
__________________"Agnez, mending kita balik aja. kak Alfian lagi sama cewe populer dari katulistiwa," Ajak Arabella. Mata gadis itu masih terpaku. Jarak mereka hanya satu gedung kelas, ia bisa melihat dengan jelas. Netra emerald tak terbaca yang juga sedang menatapnya.
Agnez menggeleng. "nggak lah, lagian tu cewe kan anak baru. Ayok! kita harus berterimakasih sama TH Boys. pasti semua kejadian tadi ada campur tangan mereka. "
"Iya Nez. Gue tau tapi nanti aja ya, gak tau gue kenapa. apa gue benner-benner suka sama kak Alfian lebih dari rasa kagum? " Arabella menoleh dengan kebingungan yang kentara.
Sontak Agnez membelak. "Ra hei, gue tau lo cemburu tapi--"
"Cemburu? Gue rasa nggak Nez. Buat apa?"
"Ara tenang dulu oke ayok--"
"Agnez kok sakit ya."
Akhirnya suara isakan kecil terdengar. Gadis itu menyadarkan kepalanya dibahu Agkez membelakangi TH Boys. Memeluk Agnez agar wajahnya tidak terlihat jika sedang menangis.
"Gue lagi PMS Nez, karena itu kali, gue cengeng. Mood gue gak tau kenapa. "
Menghela nafas ingin tertawa. tapi ia juga mengerti. Agnez tak sengaja Bersitatap Exam, memberikan kode padanya dan entah kenapa. Agnez seketika mengerti lalu mengangguk
"Ayok Ara kita ke tempat biasa ya."
Agnez segera membawa Arabella ke tempat biasa mereka bersantai. Ia harus menenangkan sahabat polosnya ini. Arabella baru pertama kali menyukai seseorang di masa remaja. maka pantas saja gadis itu seperti bingung dengan apa yang ia rasakan. Oleh karena itu, sebagai sahabat yang baik Agnez harus memberikan pengertian untuk Arabella.
"Heh! Viona Sorry ye Vi bukan kaga mau. tapi, bang Alfian lagi sibuk oke. Mending lu sama gue aja ke lapangan basket. " Daniel melepaskan belitan tangan Viona pada lengan Alfian. Cowo itu baru sadar juga ketika mendapati Arabella yang sudah memeluk Agnez di sana.
Viona seketika cemberut. "Tapi niel, gue mau sama Alfian masa gak boleh? "
"Iya kenapa Daniel, kamu sama aku aja ya ya. " Serah mengedipkan matanya dengan senyum centil.
Wah! selain cantik-cantik, sepertinya siswi-siswi Katulistiwa punya bakat centil seperti ini. Pandangan siswa-siswi GHS yang memang mengenal TH Boys jelas semakin menatap tak suka keempat gadis itu.
"Minggir! "
Suara rendah nan dingin Alfian terdengar. Tandanya, lelaki itu sudah tak ingin di bantah. Netra emerald nya semakin menyorot tajam Viona di depannya, seketika keempat gadis itu bergetar takut.
"Tapi Alfian aku--"
"Lu gak tau bahasa manusia? " Sarkas Alfa. Di antara mereka Alfa lah sebenarnya yang paling susah untuk sabar.
Viona dan keempat temannya langsung kicep.
"Udah udah. Neng neng geulis teh sama akang Denis aja. Ayok nyak! " Denis dengan cepat menyeret Serah dan Viona.
"Eh eh Denis."
"Kalian di antar sama mereka berdua aja. Niel, Den, jagain mereka. awas anak orang. " Exam terkekeh ringan. mencoba mencairkan suasana yang sempat tegang.
"Siap, Bang Ex!" Segera pergi mendorong pelan kedua gadis di depannya. yang masih berusaha menolak "pergi dulu Bang Ex! " Candanya dengan gaya hormat.
"Oke, ni bedua ye. ayok sama gue aja." Daniel juga menarik sedikit paksa dua gadis lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HACKER BOYS (On Going)
Action"Tak terlihat, bukan berarti tak terjamah." Alfian Alfian, Exam, Alfa, Daniel, dan Denis. Adalah 5 anak Genius, di kumpulkan dengan tujuan tersembunyi dari seorang Master. Yang telah bergelud dalam bidang hacker dan programer, selama 30 tahun. Menga...