"Jangan takut, ada gue."
~~Alfian~~
_____________________Ruang makan yang diisi oleh dua orang itu terlihat lengang. Sibuk dengan sarapan masing-masing. Sampai suara salah satu di antaranya terdengar.
"Emm, Ayah!"
Gadis itu memanggil takut-takut, padahal ayahnya tidak semenyeramkan itu. Tapi, mengingat permintaannya kali ini. Ia takut tidak diiyakan oleh sang Ayah.
Sang Ayah mengalihkan perhatian dari sarapannya kepada putri kesayangannya."kenapa sayang? "
Sang putri tidak lain adalah Arabella itu bergerak gelisah. Melirik jam dinding sesekali, sudah pukul enam pagi. Sebentar lagi Alfian mungkin akan datang menjemputnya. Ayahnya melihat semua itu dengan pandangan menyelidik.
Meneguk minumannya."Bilang aja sayang. Kamu mau bilang apa? Ayah nggak bakal marah, serius." Sang Ayah berusaha meyakinkan putri Satu-satunya itu.
Arabella menggit bibir bawahnya." Janji ayah gak bakal marah? "
Ayahnya terkekeh gemas melihat putrinya. "kenapa sayang. Kamu buat ayah jadi penasaran lho?" Godanya, berusaha menenangkan Arabella.
"A-ayah em, bisa nggak aku berangkat sama temen hari ini." Arabella tertunduk, memilin jemarinya gugup.
Sedangkan Ayahnya mengangkat satu alis terdiam menatap purtrinya.
"Siapa yang jemput?"
" eh anu, ayah. temen. "
"Laki-laki atau perempuan? Agnez? "
Arabella terdiam menimbang apakah ia harus jujur." Laki-laki ayah. " Matanya terpejam, ini kali pertama dirinya meminta izin untuk pergi dengan laki-laki.
Ayahnya mengangguk-angguk. "Tidak masalah, " Melirik arlojinya "ayah juga ada kerjaan pagi ini, tapi kamu betulan nggak masalah bukan ayah yang anter? "
"Eh?" Arabella speechless. Dia kira Ayahnya akan bertanya banyak, "berarti Ella gapapa di jemput temen? " Ayahnya mengangguk singkat dengan senyum tipis.
Rasanya Arabella ingin bersorak kencang. Tapi, ia tak ingin ayahnya tau sesenang apa dirinya."oke makasih ayah dan gapapa kok ayah kerja aja aku berangkat sama temen aja, janji aku bakal Hati-hati." Ucapnya sungguh-sungguh.
Ayahnya terkekeh gemas melihat tingkahnya. Putrinya semakin hari semakin menggemaskan saja padahal hanya di beri izin kecil tapi senangnya seperti di belikan mainan baru saat kecil dulu.
"Yasudah ayah akan berangkat sekarang" Ia beranjak dari kursinya setelah menghabiskan sarapan.
"Aku antar ayah sampai kedepan"
"Gapapa, kamu lanjutin sarapan"
"Oh oke yah, Hati-hati Ayah! "
Ayahnya tersenyum mengusap puncak kepala putrinya dan segera keluar dari rumah, berangkat lebih dulu.
Arabella akhirnya bisa bersorak kegirangan setelah mendengar suara mobil ayahnya sudah tidak terdengar lagi.
"Yesss" Ia mengepalkan tangan senang.
Bruummm
Tepat saat itu deru mesin motor yang familiar di telinga Arabella terdengar berisik dari luar, gadis itu dengan cepat menyelesaikan sarapannya dan berlari keluar.
Di depan gerbang Alfian bersandar pada motornya menunggu Arabella keluar, dan mendongak ketika mendengar langkah kaki berlari kecil ke arahnya.
Alisnya berkerut samar "jangan lari, " Tegurnya lembut saat Arabella tiba di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HACKER BOYS (On Going)
Aksiyon"Tak terlihat, bukan berarti tak terjamah." Alfian Alfian, Exam, Alfa, Daniel, dan Denis. Adalah 5 anak Genius, di kumpulkan dengan tujuan tersembunyi dari seorang Master. Yang telah bergelud dalam bidang hacker dan programer, selama 30 tahun. Menga...