2. Another Client.

77 36 74
                                    

Jalanan sore tampak sepi kali ini. Jalan yang sering mereka lalui di pinggiran kota, terlihat semburan jingga dari barat menyapu jalan di sore hari Terlihat indah. Namun, tidak untuk di saksikan oleh kelima remaja yang sedang fokus mengendarai kendaraan meraka masing-masing.

Namun, Spertinya perjalanan mereka kali ini kurang lancar sebab di depan sana segerombolan anak Gang motor yang berjumlah puluhan tengah mencegat mereka berlima.

Alfian menoleh kearah Daniel sekilas yang di balas oleh remaja itu dengan anggukan. Kali ini tugas pengamat kebutuhan CCTV motornya di aktifkan, jaga-jaga terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Kelimanya menatap awas ke arah gerombolan itu.

Apa masalah mereka sebenarnya?

Pertanyaan di benak mereka segera terjawab ketika satu orang dari geng motor itu turun menghadapi mereka.

Kaesar.

Alfian dan Exam saling melirik memberi kode, kemudian beralih kearah Alfa, Daniel dan Denis yang di angguki semua.

Strategi tanpa suara telah di bentuk.

Beralih ke Kaesar yang telah diikuti oleh teman-temannya turun dari motor masing-masing.

"Apa yang kalian inginkan?"

Itu pertanyaan dengan bahasa Formal dari Exam, menatap satu-persatu remaja seumuran dengannya itu.

"Cih! "

Kaesar berdecih sinis,"Urusan kita di sekolah belum selesai heh. "

Oh, masalah yang belum selesai itu ternyata benar-benar memunculkan sifat asli Kaesar dan memunculkan apa yang tidak pernah ia perlihatkan kepada publik, Gang motornya.

"Ah, soal itu kenapa? Lo nggak Terima ketika ternyata si ketua kelas yang terkenal ramah serta lembut itu telah diketahui busuknya, yang selalu ditahan-tahan setiap guru ngga ngawasin begitu?" Sindir Denis dengan senyuman menjengkelkan.

"DIAM LO!, lo bocah gak tau apa-apa tentang gue nggak usah bacot!" Sentak Kaesar tak Terima, memang benar reputasinya terusik karena kejadian tadi, dan itulah alasannya, Denis tepat sasaran.

"Jadi?"

Alfian jengah. Melirik arloji yang melingkar ditangannya sekilas, Master sudah menghubunginya sejak tadi dan saat ini mereka sudah sangat membuang-buang waktu.

"Heh kalian nggak usah belagu ya, udah ngusik ketua kami berarti urusan kalian juga ada di kita-kita," Peringat Remaja dengan rambut ikal sebelah kanan Kaesar.

"Betul kita nggak Terima tindakan kekanak-kanakan lo pada ya!"

"Iya betul! Jangan Sok banget ya kalian!"

Timpal yang lain sambil menunjuk-nunjuk kelimanya, susana mulai memanas.

"CUKUP!" Intruksi Kaesar lalu menatap sepenuhnya Alfian sang pelaku utama.

"Sebelum kalian habis ditangan kita, gue mau tau maksud lo apa hah! ngelakuin kayak tadi di kelas? Cupu anjing!" Lanjutnya sambil menunjuk Alfian, seakan-akan memang itu adalah kesalahan besar.

Alfian tertawa sinis "Lo budek atau pikun? Tadi gue udah bilangkan?" Ujarnya datar "Gue C.U.M.A mewujudkan keinginan lu yang nggak bisa terpenuhi di sekolah, Gue tau lu mau ngeberontak kayak tadi kan? Gimana? Ada rasa puas sedikit betul?"

Kaesar teridam.

Benar, semua yang dikatakan Alfian benar. Tapi tetap saja dia tidak akan puas, harga dirinya terusik dengan perkataan remaja seumuran di depan nya.

Dengan wajah mengeras Kaesar melangkah ke arah Alfian sambil melemparkan helm di genggamannya kearah Exam kemudian berteriak marah.

"BACOT!"

THE HACKER BOYS (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang