"Jangan pernah takut denganku."
~~Alaric~~
_____________________Pendingin UKS mendesing lembut, mengisi heningnya ruangan yang diisi oleh dua orang itu. Salah satunya, sedang menutup mata dengan tenang.
Netra emerald Alfian sejak tadi menatap redup ke arah gadis di atas Brankar UKS. Seiring waktu, ada riak baru yang terpancar dari mata itu. Tangannya terulur mengenggam erat jemari lentik Arabella.
Riak yang awalnya redup, berubah jadi riak obsesi. Bibir tipis itu tersungging menatap lekat wajah cantik, dengan pipi tembem serta lesung pipi.
"Arabella, aku akan Menjagamu lebih baik lagi. Jangan pernah takut denganku. okey," Suara serak itu bukan lagi Alfian. Alaric mengambil alih di kala Alfian kalut saat ini.
Mencium telapak tangan, dan mengusap wajah gadis yang masih setia menutup mata. Sudah di tangani sejak tadi. Tapi, sepertinya belum ada tanda-tanda akan sadar. Sebelumnya Alfian telah melarang semuanya untuk masuk. Bahkan wali kelas Arabella tidak berani masuk ketika lelaki itu telah melarang. bersama TH Boys juga membiarkan, mereka paham.
Krekkk.
Daun pintu UKS terbuka pelan. Membuat Alaric yang masih fokus kepada Arabella, menoleh dengan raut wajah merasa terusik. Mengangkat satu alis mendapati ternyata Exam yang masuk. Membawa sebuah laptop terbuka.
Mengerti sesuatu, Alaric to the point bertanya." Ada yang lo dapat? "
Sedikit terkejut nada bicara Alfian. Terdengar lebih datar, wajah terusik dan mata super datar. Exam menatap sebentar, ah ia sadar saat ini adalah Alaric. " Tenang dulu Alaric, lo jangan gegabah, yang kita hadapi ini cewe ric."
"Gue nggak peduli," Geramnya dengan sorot mata terihat menyeramkan.
Exam Menghela nafas sabar. Alaric memang selalu menggebu-gebu. Ia tau ini dampak masa lalu Alfian." Okey, biarin gue duduk buat jelasin ke lo apa yang gue dapat."
Tidak menjawab. Alaric hanya memerhatikan Exam, yang menarik kursi tunggu di samping salah satu brankar. kemudian mendekat ke arahnya.
Exam mulai menggeser, mengetik dan membuka sesuatu dari laptop. Lalu, membalikkan ke arah Alaric agar lebih jelas. "Dari ratusan CCTV di sekolah, nggak ada yang menampilkan kejadian pastinya. Tapi, kejanggalan mulai dari Arabella di panggil oleh dua senior ini," Tunjuknya pada CCTV terakhir yang ia dapat agak tersembunyi saat Arabella dan Agnez berpisah.
"Tapi ... " Ia menggeser layar. "gue udah retas ulang CCTV tempat Arabella bertemu senior cewe itu. videonya sempat eror karena Lalita menyewa hacker untuk meretas CCTV lebih dulu, pekerjaannya halus sekali," Jelas Exam.
Alaric memerhatikan dengan mata tajam, ketika Arabella di beri minuman jeruk kemasan dengan polosnya gadis itu. meminumnya tanpa berfikir jika minuman kemasan itu sudah tidak bersegel.
"Minuman ini? " Sela Alaric tajam. beralih menatap Exam yang mengangguk, melipat bibirnya kedalam.
"Gue udah nyuruh Alfa bawa ke lab buat di periksa kandungan apa di dalam minuman itu. Untungnya, Arabella belum buang kemasannya di dalam tas. Tapi, kecurigaan kita belum terbukti..." Melirik sekilas Arabella. "Sebenarnya gue yakin. Arabella seperti sekarang karena minuman itulah yang berisi obat tidur dosis tinggi seperti kata Dokter UKS tadi."
Alaric mengepalkan tangan erat. Dia tidak akan mengampuni siapa saja yang membuat Arabella hampir mati tenggelam. Mereka harus dapat yang sertimpal, Exam memerhatikan setiap perubahan wajah Alfian itu, tak bisa berbuat banyak. ia sudah sangat yakin jika Alfian maupun Alaric sudah takluk oleh satu gadis polos yang baru mereka perhatikan setelah keberanian gadis itu tempo hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HACKER BOYS (On Going)
Action"Tak terlihat, bukan berarti tak terjamah." Alfian Alfian, Exam, Alfa, Daniel, dan Denis. Adalah 5 anak Genius, di kumpulkan dengan tujuan tersembunyi dari seorang Master. Yang telah bergelud dalam bidang hacker dan programer, selama 30 tahun. Menga...