"Kriminalisasi di sekolah, adalah tindak kejahatan dasar yang bisa terbawa hingga dewasa. Bullying, pemerasan, penindasan sesama siswa, seharusnya tidak merajalela di semua instansi pendidikan."
~Al-amni~
__________________________Hari berganti minggu. Semua latihan mereka selama beberapa minggu terakhir, yang termasuk waktu tersingkat untung persiapan kompetisi sudah rampung hari ini. Namun, sebenarnya dua sekolah lainnya juga merasa hal yang sama. mereka juga sangat singkat waktunya sama seperti Granida High School.
Dan hari inilah ketiga sekolah berkumpul di satu sekolah yang menjadi pusat kompetisi itu. Tentu saja Granida High School, selaku sekolah pertama yang didirikan dari tiga sekolah lainnya.
Para murid Granida High School diminta berkumpul di Aula sekolah yang luas dan jelas bisa menampung ribuan murid sekaligus. tujuannya, menyambut kedatangan siswa-siswi yang di utus mewakili sekolah masing-masing untuk berkompetisi bersama mereka seminggu kedepan.
Bus-bus khusus telah berdatangan. ada tiga bus yang di datangkan dari setiap sekolah termasuk suporter mereka yang dipilih sesuai kapasitas.
"Pasti cewe-cewe Katulistiwa cantik-cantik" Sahut Denis.
Saat ini mereka telah duduk di Aula. tepatnya deretan tempat duduk kelas unggulan yang berada paling depan berderet lurus dan hanya diisi khusus untuk mereka.
Terkadang akan berfikir hal ini terlalu istimewa untuk mereka bukan? Namun, itulah peraturannya. Lagipula, setiap angkatan memiliki kelas unggulan masing-masing. Hanya belum sepopuler kelas unggulan yang di isi TH Boys. Seperti, deretan kedua kursi depan panggung aula, diisi anak kelas unggulan kelas sebelas. Begitu juga di baris ke tiga diisi kelas sepuluh. Kemudian, kursi akhirnya berkelompok di bagian belakang dan juga di lantai dua Untuk diisi dari kelas-kelas lain dan tamu mereka.
Masuk kelas unggulan itu sangat ketat peraturannya, juga sangat bersih dari orang dalam atau sogokan dan lainnya. murni mereka memang anak-anak Genius yang di masukkan kedalamnya, tanpa melihat status sosial mereka. Melalui proses yang ketat, dan akan digantikan jika nilai mereka sudah tidak sesuai ketentuan.
Kembali kepada Denis yang duduk di apit Daniel dan Exam.
Exam terkekeh mendengar sahutan Denis "dasar lu, kita liat aja nanti. " Balasnya.
"Tapi gue yakin, hum!"
"Iya terserah lu. "
"Apa sih lu cil brisik! liat noh, nanti mereka juga bakal masuk." Daniel seperti biasa, suka saja menjaili Denis.
Denis mendelik ke arah Daniel kesal.
Beberapa saat menunggu. Akhirnya, kepala sekolah, donatur, staf dan para guru dari tiga sekolah, Sudah berkumpul duduk di sisi kiri panggung deretan kursi khusus guru.
Master of Ceremony (MC) di atas panggung aula, sudah siap mengawal acara penyambutan sekolah lain.
"Baiklah karena seluruh kelas telah bergabung hari ini maka kita akan mulai dengan penyambutan SMA Katulistiwa dan SMK since of technology!" MC melirik ke arah kru di samping pintu masuk yang akan di lalui lalu mengangguk.
"Pertama, Selamat datang SMA Katulistiwa!" Sambutan menggelegar di akhiri dengan siswa-siswi katulistiwa masuk satu persatu.
Aula akhirnya terdengar riuh bisik-bisakan penasaran, terutama dari lantai dua Aula yang diisi siswa-siswi kelas yang kebanyakan berandalan sekolah. Sengaja agar tidak menganggu jalannya acara di jaga ketat di atas sana.
"Nah liatkan? emang cantik-cantik hahaha..." Denis cekikikan mencolek lengan Daniel yang juga sedang manatap pintu masuk.
Seragam yang berbeda dan tentunya wajah-wajah baru yang memang terihat cantik-cantik itu membuat aula semakin riuh rendah suara siswa-siswi. sesuai kata Denis tadi tapi, ada satu orang yang menarik perhatian TH Boys.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HACKER BOYS (On Going)
Action"Tak terlihat, bukan berarti tak terjamah." Alfian Alfian, Exam, Alfa, Daniel, dan Denis. Adalah 5 anak Genius, di kumpulkan dengan tujuan tersembunyi dari seorang Master. Yang telah bergelud dalam bidang hacker dan programer, selama 30 tahun. Menga...