"Arabella gue bakal jaga lo mulai sekarang, jangan sedih apalagi takut."
~~Alfian~~
______________________"Akhirnya... " Daniel mengerang, merenggangkan otot-ototnya. Lalu menghampiri TH Boys setelah tugasnya selesai.
"Gimana? " Tanya Alfian cepat.
Daniel mengacungkan jempolnya. "Beres pokoknya."
Daniel baru saja menghapus semua berita-berita di akun kelas mereka. Bahkan akun yang berani menyebarkan, begitu juga di semua grup-grup yang menyebar berita tidak mengenakan tentang Arabella dan Agnez Yang berjalan bersama mereka siang tadi, tak ada yang terlewatkan.
Tidak heran kalau berita ini menyebar bak angin kencang. Sebab, ini berita TH Boys yang digadang-gadang tidak akan dekat dengan siswi manapun. Dan sungguh, berita itu yang awalnya menjadi buah bibir di Granida High School. Saat pulang sekolah, berita segera merembes ke sosial media. karena mereka baru memegang ponsel saat itu, di Granida high school peraturan ketat tidak boleh membawa ponsel.
"Lagian, ni anak-anak Granida ngapain cuy sebarin berita alay begitu. Etdah, padahal Arabella sama Agnez cuman jalan. Gak ngapa-ngapin bareng kita." Wajah Denis sungguh keruh sekali kelihatannya. Apalagi ia sedang membaca berita itu, sengaja di kirim Daniel sebelum dihapus tadi.
"Iya bener, malah sampai dikatain hal-hal yang nggak senonoh begitu lagi. " Daniel tak habis pikir, dengan jalan pikiran murid GHS.
Exam menghela nafas. " Gue kasian sama Arabella dan Agnez. Semoga mereka nggak buka medsos."
"Berita ini pasti bisa mengguncang mereka," Alfa menimpali.
Daniel tersadar akan sesuatu, kembali kedepan monitornya.
"Gue bakal telusuri lagi. Gue yakin Lalita sama temen-temennya pasti ada sangkutannya."
"Hah? Siapa Niel?, Lalita yang model sekolah itu kan ya, kok bisa? " Denis yang memang tidak tahu soal kejadian di loker jelas saja heran.
Exam berdekhem." Tadi, Lalita keloker cowo kelas unggulan mau ngasih hadiah ke Alfian. kuenya ada di kulkas noh." Tunjuk Exam pada lemari pendingin di sana.
"Eh, kok gue gak sadar ya? Terus ngapain mereka keloker cowo? Itukan privasi kita we." Denis menggelengkan kepala.
Exam mengedikkan bahu. "Adeknya Kaesar ada di sana juga"
"Owalah... Orang dalam toh." Denis manggut-manggut mengerti.
Alfian yang sejak tadi diam, meraih ponselnya dimeja. Membuka aplikasi pesan yang kemarin sempat dibukanya. kembali mengernyit menatap pesan-pesan yang membludak dari nomor baru, terlihat sedang bertanya-tanya soal kedekatan dirinya dan Arabella.
Tak peduli, Alfian memilih membuka pesan yang dikirim Arabella beberapa menit lalu.
You
Sv Alfian
20.00Hari ini
3 pesan belum di bacaElla
Emm...
Iya kak, aku udah sv nomor kaka!
Makasih kak!
18.50Alfian tanpa pikir panjang. Segera mendial nomor Arabella, yang tertera online saat ini.
"Lo harus cari tau niel! Jangan sampai tu cew--" Ucapan Denis terpotong, melihat Alfian yang keluar dengan ponsel ditelinga."lah, pak Bos lagi telfonan ama siapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HACKER BOYS (On Going)
Action"Tak terlihat, bukan berarti tak terjamah." Alfian Alfian, Exam, Alfa, Daniel, dan Denis. Adalah 5 anak Genius, di kumpulkan dengan tujuan tersembunyi dari seorang Master. Yang telah bergelud dalam bidang hacker dan programer, selama 30 tahun. Menga...