Chapter 21

65 52 34
                                    

"Sa, lo mau ajak gue kemana sih?" Tanya Kinara yang saat ini berada di dalam mobil Taksa. Entahlah Taksa mau membawanya kemana.

"Gue laper, lo mau soto gak?" Tanya Taksa.

"Boleh", jawabnya.

"Yaudah kita makan dulu ya." Taksa pun langsung melajukan mobilnya. Setelah sampai di tempat soto langganan Taksa, mereka langsung memesan.

"Wah rame juga." Ucap Kinara.

"Soto disini enak Ra, makanya suka rame." Terang Taksa melihat Kinara yang celingak celinguk.

Kinara pun seakan takjub, "Ohiya? Gue belum pernah soalnya makan disini, lo sering Sa?"

Taksa mengangguk, "lumayan, bisa dibilang udah langganan."

Soto pesanan mereka pun datang, "makasih bu", ucap Taksa kepada ibu penjual soto tersebut.

Mereka berdua pun mulai menyantap, benar kata Taksa bahwa rasa sotonya enak.
"Pelan-pelan aja kali Ra makannya" ledek Taksa melihat Kinara yang sangat bersemangat.

"Hehe bener Sa, enak." Ungkap Kinara.

Mereka manyantap hingga habis, namun mereka tidak bisa berlama-lama untuk menurunkan makanan diperut, karena pengunjung lain mulai berdatangan.

Taksa bertanya, "Keliling dulu mau gak?"

"Boleh deh, gue juga gabut di kostan."

Saat diperjalanan Kinara merasa obrolan mereka habis, mereka berdua saling diam. Tiba-tiba Kinara ingin sekali menanyakan hal ini kepada Taksa, dirinya pun memberanikan membuka suara saat suasana sedang hening,
"Taksa, lo beneran suka sama gue?"

Taksa yang mendengar pertanyaan itu merasa heran, kenapa tiba-tiba Kinara bertanya seperti itu, "kenapa? Lo gak nyaman ya?"

"Eh bukan gitu, gue cuman pengen tau aja." Tiba-tiba Taksa memberhentikan mobilnya membuat Kinara menjadi kebingungan, "Loh kok berhenti?"

"Lo kepikiran omongan gue waktu di ultahnya Mahen ya? Lo emang pantes buat disukain banyak orang Ra, lo itu baik, perhatian, seru, jujur, dan yang semua orang tau kalo lo itu cantik. Gue suka sama orang kayak lo soalnya lo itu apa adanya, gak takut sama gue dan gak mandang gue dengan sebelah mata. Lo selalu jadi diri lo sendiri itu yang bikin gue suka." Jelas Taksa.

"Maksudnya, gue suka lo bukan berarti gue punya perasaan kayak Jeffan, gue suka aja kalo ketemu atau ngobrol sama lo. Gue selama ini dikenal semua orang tapi gue gak tau mereka tulus temenan sama gue atau nggak. Orang-orang taunya musuh gue yang banyak. Gue punya temen yang tulus cuman anak kapo doang Ra, mungkin sekarang ditambah sama lo dan temen-temen lo. Sorry ya Ra kalo omongan gue bikin lo kepikiran atau gak nyaman, anggap aja gue suka sama lo karena lo anaknya asik dan berani berhadapan sama gue" Lanjutnya.

Kinara bungkam tak bisa berbicara ketika mendengar penjelasan Taksa, pantas saja saat pertama kali Kinara dan teman-temannya bergabung dengan anak kapo, Taksa seperti merasa curiga, mungkin dia berpikir kalo circle Kinara tak tulus berteman dengannya.

"Ah iya satu lagi, sebenernya gue juga sengaja sih bilang kalo gue suka sama lo" sambung Taksa.

"Hah sengaja? Maksudnya gimana?" Tanya Kinara karena dia tak mengerti maksud perkataan Taksa.

"Soalnya gue mau tau reaksi anak-anak terutama Jeffan, mereka bakal kayak gimana pas tau kalo gue suka sama lo, ternyata kaget biasa doang", imbuh Taksa.

"Jadi lo mau liat Jeffan bakal nonjok lo lagi apa nggak, gitu?" Tanya Kinara.

"Hmm tapi si Jeffan gak nonjok gue, malah Dafka yang aneh." Jawab Taksa.

Antara Kita: "Bandung dan Kisahnya" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang