Chapter 16

94 78 25
                                    

Dafka sangat kaget ketika melihat info itu di base dan kedatangan Jeffan yang langsung mengumpat ke Taksa. Dafka bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Kinara tiba-tiba dibilang pacarnya Taksa? Dafka ingin sekali bertanya dan mengelak emosi Jeffan, tapi rasanya saat ini tidak tepat.

Saat Kinara dan ke-4 sahabatnya tiba di kapo, ternyata disana sudah ramai dengan suasana yang cukup menegangkan.
"Permisi permisi" ucap Kinara dan sahabatnya ketika memecah kerumunan.
Banyak sekali yang berkomentar,
"itu kan ceweknya?",
"oh itu si Kinara?",
"wah seru nih pasti",
"cantik banget jing pantesan aja rebutan", dan masih banyak lagi.

Ketika Kinara sudah berada di baris terdepan, dia dapat melihat dengan jelas saat Jeffan menonjok Taksa. Namun teman-temannya hanya diam melihat tanpa melerai mereka berdua. Mereka—anak kapo mempunyai prinsip, selama ada masalah di circle, silahkan selesaikan sendiri sama yang bersangkutan, yang terpenting asalkan jangan sampe Taksa turun tangan. Kalo Taksa udah turun tangan, itu bahaya. Dia gak akan memandang bulu, walaupun itu sahabatnya sendiri.

"Brengsek, gue gak takut sama lo! Gue gak peduli walaupun lo tukang pukul di kampus!" Emosi Jeffan.

Bughh

Taksa sudah tersungkur, dia tidak melawan. Sebenernya daritadi dia berpikir, 'fuck, kenapa jadi kayak gini? Siapa yang nyebarin info sampah itu?'. Tiba-tiba Jeffan menarik kerah baju Taksa, "brengsek! Lo sahabat gue tapi kenapa lo gini?" Jeffan masih terus menyalurkan emosinya.

Bughh

Mendengar ucapan Jeffan, Taksa merasakan sakit. Bukan, bukan. Bukan sakit saat di tonjok, tapi saat Jeffan berkata 'lo sahabat gue'. Saat itu juga, Taksa melihat Kinara bersama teman-temannya diantara kerumunan orang-orang.

"Bangsat lo Taksa Adamar! Jelasin ke gue, yang di foto itu lo? Kenapa bisa lo sama Kinara? Ada hubungan apa hahh?!" Tanya Jeffan penuh dengan emosi, "jawab anjing! Kenapa lo jadi cupu gini hahh?!" Sambungnya.

Saat Jeffan menarik kerah baju Taksa lagi, dirinya tersentak karena langsung ditepis oleh Taksa,

Bughh

Taksa membalas menonjok Jeffan, tidak kencang namun mampu membuat Jeffan tersungkur. Orang-orang di sekitarnya tentu saja kaget. Teman-temannya langsung berdiri hendak memberhentikan Taksa, namun Jeffan kembali bangkit dan sudah siap untuk membalas kembali pukulan Taksa. Entah keberanian darimana, saat itu juga Kinara langsung maju meleraikan kedua orang itu.

"Stop!! Gue bilang berhenti!"

Untung saja refleks tangannya Taksa cepat untuk menangkis pukulan Jeffan, kalo tidak pukulan itu sudah melayang mengenai Kinara.

Tentu saja semua orang terkejut ketika melihat kedatangan Kinara yang hampir saja terkena pukulan Jeffan, Dafka pun langsung berdiri melihatnya.

"Udah! Kenapa sih kalian harus ribut? Lo, juga Jef, kenapa harus mukul sahabat lo sendiri?" Tanya Kinara, "kenapa harus pake kekerasan sih? Lo ngerasa keren kayak gini?" Sambungnya.

Jeffan hanya diam tak membalas pertanyaan Kinara, dia memalingkan wajahnya, matanya tak mampu untuk menatap Kinara. Kini malah Taksa yang membuka suara,
"Iya Jeff, di foto itu gue sama Kinara."

Tak sempat berkata-kata, Taksa sudah lebih dulu menarik tangan Kinara,
"Ikut gue". Tanpa menjelaskan apa-apa lagi kepada Jeffan maupun teman-temannya.

Kinara yang terkejut saat tangannya ditarik oleh Taksa otomatis dia refleks mengikuti langkah Taksa. Sedangkan orang-orang di kapo mulai menggosip kembali, dan sahabat Kinara maupun Taksa hanya bisa melihat kedua orang itu mulai berjalan jauh keluar dari kapo.

Diam-diam Dafka mulai mengepalkan tangannya saat melihat situasi tersebut, "sialan! Sebenernya apa yang lo sembunyiin dari gue sih? Gue gak akan biarin lo sama mereka, Ra." Batin Dafka.

Antara Kita: "Bandung dan Kisahnya" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang