20 . Duka

169 7 1
                                    

Happy reading^^
.
.
.
.
.

Rizal dan yang lain kembali dari masjid lalu menemui Arman yang dijaga Zaskia dan Keisya .

"Ara , Davin , Dion," panggil Arman

"Iya pah?" Balas ketiganya

"Kalian menantu-menantu kesayangan papa , papa harap kalian bisa menjaga hati pasangan kalian masing masing , selalu muliakan mereka," ucap Arman

"Iya pah , kita janji akan selalu menjaga pasangan kita," ucap Davin

Keisya mendekat dan memeluk Arman , meskipun dia tau Arman bukanlah ayahnya tapi dia sangat menyayangi Arman .

"Pah , makasih ya udah sayang sama Key , walaupun papa tau kalau Key bukan anak kandung papa , papa selalu sayang sama Key dan nggak pernah bedain antara Key , kak Rizal ataupun Erika," ucap Keisya

"Key, kamu juga anak papa , meskipun dari orang berbeda kamu tetap anak papa," ucap Arman

Rizal dan Erika mendekat lalu ikut memeluk mereka .

"Silvi," panggil Arman

"Iya?" Silvi mendekat dan menggenggam erat tangan suaminya .

"48 tahun sudah kita habiskan bersama , saatnya kamu melanjutkan hidupmu tanpa kehadiran ku," ucap Arman

"Kamu ngomong apa sih mas?" Tanya Silvi

"Silvi aku mau tidur , Rizal , Erika , Keisya temani papa disini sampai papa tertidur," ucap Arman

Amara yang mengerti langsung mengajak yang lain keluar dan meninggalkan kelima orang tersebut di dalam .

"Ra , kayaknya papa itu sayang banget ya sama kamu?" Tanya Davin

"Kita semua kesayangan papa Vin , cuma yang bikin aku sedih , lagi lagi aku harus kehilangan orang yang aku sayang disaat aku lagi mengandung di usia muda," ucap Amara

"Dion , support Erika juga ya," ucap Amara

"Iya kak," jawab Dion

"Kalian tau? Papa selalu bahagia disaat kalian bertiga suka main bareng di taman rumah , setiap kali Erika dan Keisya berantem selalu papa orang pertama yang di panggil," ucap Arman

Ketiga anak nya menangis mengingat kejadian masa lalu yang di ceritakan ayahnya .

"Jadi nak , pesan papa semarah apapun kalian sama anak kalian . Jangan pernah tinggalkan mereka di tengah kesusahan , dan berusaha lah menjadi teman yang akan membimbing mereka menjadi apa yang mereka inginkan," ucap Arman

"Maafin Erika ya pah? Erika yang termuda , tapi Erika selalu nyusahin papa," ucap Erika

Arman tersenyum , keheningan mengisi ruangan tersebut . Hingga suara monitor mulai berdecit agak cepat . Rizal melihat nafas Arman mulai tercekat . Rizal mendekat dan menuntun ayahnya membaca syahadat .

"Papa ikutin Rizal ya?"

"Asyhadu an laa ilaha ilallah," tuntun Rizal

"A-asyha-du an laa i-ilaha ilallah..."

"Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah,"

"Wa asy-hadu anna muhammadar ra-sulullah...."

Ciiiiittt....

Suara monitor berdecit dengan nyaring dan membuat suara tangisan mengisi seluruh ruangan .

"Papa,"

"Papa nggak boleh ninggalin Erika pah , papa bangun," tangis Erika

INDIGO GIRL 2 || Suara Dari Zara (Completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang