Part 6

112 10 5
                                    

mereka berjalan memasuki rumah bersama sama. reyhan diantar arafi kekamarnya, kini mereka berdua duduk dikasur bersama.

"han, maafin ayah ya. gara gara emosi ayah kamu jadi kabur kaya gini. maafin ayah ya ayah ga mau sampai ini terjadi lagi",
maaf arafi kepada reyhan

"g-gapapa kook aa-ayah. A-ayah ga salah kok. ayah ga perlu minta maaf", jawab Reyhan dengan terbata bata

ratna datang dengan membawa secangkir teh hangat, ia meletakkan ke meja yang berada di sebelah masur reyhan.

"ini diminum ya han, biar badan kamu hangat. yaudah mama Keluar ya", ratna bergegas keluar kamar karna ia tau jika geyhan tak suka ratna masuk kekamarnya

reyhan berfikir inikah sosok mama yang geyhan bilang jahat, namun dimata reyhan tak aja sedikit perlakuan yang seperti geyhan katakan. Justru ia terlihat sangat lembut dan penyanyang.

"iyaa mah...",

ratna yang tadi ingin melangkah keluar, kini langkahnya terhenti karna mendengar jawaban dari geyhan, tidak pernah ia mendengarkan geyhan menjawab pertanyaan bahkan dengan perkataan yang halus.
arafi dan ratna saling bertatapan, mereka berdua saling tersenyum, dan ratna langsung pergi menuju kamarnya.

ini seperti mukjizat bagi mereka, reyhan yang melihat hanya terplanga plongo melihat kedua orang tuanya.

"yaudah ini sudah malam bahkan udah mau subuh, kamu istirahat ya", ujar arafi

"iya yah",

arafi meninggalkan reyhan dikamarnya.
reyhan mengulurkan selimutnya sehingga sebagian tubuhnya tertutup, ia pun mulai membaringkan badanny, perlahan-lahan kini matanya tertutup ia tertidur.

sementara dikamar, arafi dan ratna yang akan bersiap siap tidur. Ratna merapikan bantal bantalnya baru saja ia ingin merebahkan tubuhnya arafi langsung menanyakan suatu hal.

"itu geyhan beneran jwab omongan kamu kan?", tanya arafi

"iyaa, kenapa?",

"kamu ngeh ga si? biasanya dia ga pernah kan jwab perhatian atau omongan kamu?
ini dia respon loh, terus ga ada tu nada bentak gitu?", jelas arafi

"Alhamdulillah lah mas kalo gitu, artinya geyhan sudah bisa menerima aku pelan pelan",

"iyaa syukur",

"yaudah yuk tidur ini udah mau jam 2 subuh, bsok pagi kamu udah mau kerja lagi",

mereka langsung merebahkan tubuh bersama.

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>

pukul 04.00 wib

adzan subuh telah berkumandang, beberapa umat muslim datang ke masjid untuk salat berjamaah.

sementara dirumah,

tok...tok....tokkk....

"Reyhan, bangun nak ini udah subuhh",
panggil inne

sudah berkali kali inne memanggil dan mengetuk, namun tak ada sahutan dari reyhan. tanpa basa basi inne langsung membuka pintu kamar reyhan.

ia sungguh terkejut melihat reyhan yang msih pulas tertidur, posisinya yang bagaikan seekor kerbau yang kelelahan.

dengan cepat inne menggoyangkan tubuh reyhan, dengan memanggil nama Reyhan sehingga reyhan terbangun karna terganggu.

"aaahhh k-knapa?",

"Bangun udah subuh rey!",

"aahhhh ganggu aja deh, ka malik.
aku masih ngantukkk", ucap geyhan dengan  nyawanya yang belum terkumpul

KEINGINANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang