Part 29

98 12 5
                                    

dengan cepat penopeng itu menghancurkan kaca mobil, lalu membuka kunci pintu itu lalu dibukanya ia menarik supir taksi dengan secara paksa.

reyhan, mencoba ingin melarikan diri karna para penopeng itu masih sibuk menghajar supir taksi yang tak berdosa itu.

Namun, salah satu penjahat muncul secara tiba tiba tepat didepan reyhan, reyhan hanya terdiam bukan main ia fikir akan segampang itu mengelabui mereka.

"ga usah lari kau anak kecil", ucap tajam penjahat itu yang perlahan berjalan mendekati reyhan

reyhan hanya bisa berjalan mundur dengan keadaan yang masih tak bisa berbuat apa apa. Ia mencoba mencari celah untuk bisa lepas dari hadapan penjahat ini.

penjahat itu semakin mendekat dengan dirinya, namun...

brukk...

penjahat itu tersungkur akibat tendangan reyhaan yang mengenai perutnya sehingga terjatuh. Reyhan dengan cepat berlari dari tempat yang menakutkan ini.

sekuat tenaga reyhan berlari dan menjauh dari penjahat itu.
lagi dan lagi hanya sia sia, seseorang yang berada di atas motor mengejarnya dan menendang reyhan sehingga reyhan terjatuh tersungkur.

reyhan terbaring merintis kesakitan, dengan badan yang penuh keringat.
orang itu turun dari motornya, ternyata tak bukan tak lain itu juga komplotan penjahat itu.

"kau tidak akan kemana mana, kau hanya sendiri. Sedangkan kami ini ramaiii, bodoh", ucap lelaki itu dengan senyum sinis dibalik topengnya

reyhah berusaha bangkit berdiri dengan memegang perutnya yang terasa nyeri "Pengecut kau", teriak reyhan kepada penopeng itu.

penopeng itu hanya menertawakan, padahal tak ada situasi yang pantas untuk ketawa. sungguh aneh dimata reyhan, hanya saja itu sedikit menggelitik bagi penopeng.

"sudahlah, menyerah saja. Karna ayah dan Kaka kamu tidak akan bisa menyelamatkan kalian.
mustahil geyhann", ucap remeh penopeng itu

"apa salah ku, dan kenapa kau mengepung aku dan menghabisi supir taksi yang tak berdosa itu, bajingan kau!", ucap reyhan yang sedikit meninggi

Tanpa basa basi penopeng itu, mendekati reyhan dan menarik  tangan reyhan, namun reyhan terus memberontak untuk melepaskan dirinya. "Lepasin woii, pengecut!", ucap memberontak reyhan.

Tak ada sahutan sedikit dari penopeng itu, reyhan kembali menenendang perut penopng itu sehingga genggaman tangan terlepas. Lagi dan lagi reyhan mencoba melarikan diri.

namun....

bruk....

reyhan tersungkur tak berdaya, akibat pukulan kayu dari salah satu penopeng itu. Mereka menyeret reyhan yang tak berdaya itu lalu membawanya kedalam mobil dan dengan cepat meninggalkan mobil tersebut.

•••

inne dan geyhan sedang berjalan dipasar malam yang tak jauh dari rumahnya. pasar malam itu terlihat sederhana dan biasa saja bahkan tenaga dari wahana itu dari tenaga manusia. Tidak seperti didufan yang sudah menggunakan mesin canggih.

tetap saja bagi geyhan tempat ini menarik, karna sekarang ia sedang berjalan bersama ibu kandungnya yang ia rindukan selama seumur hidupnya. walaupun posisinya ini bukan sebagai diri aslinya melainkan sebagai saudaranya reyhan.

"dengan cepat aku akan menyelesaikan semua ini, tidak ada lagi yang bertukar posisi",

geyhan melihat jajanan gulali karna ia menginginkan itu, karna saat pergi dengan ayahnya ia selalu dilarang untuk membeli makanan seperti itu karna alasannya yang selalu tidak sehat untuk dikonsumsi.

KEINGINANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang