Part 34

79 9 3
                                    

geyhan dan zayn masih berada dijalan, ntah kemana tujuan mereka akan mencari reyhan.

"gey, kita bakalan cari kemana?", tanya zayn yang sudah bingungg yang dibawa oleh geyhan

"kemana pun sampai, dapet", ucap dinginnya dengan fokus menyetir

Zayn tak bisa berbanyak bicara, karna percuma saja ia memberitahu karena temannya ini sungguh angkuh.

zayn mendapatkan sebuah notif pesan dari malik dan membukanya

Zayn sontak kegirangan saat membaca pesan yang dikirim oleh malik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayn sontak kegirangan saat membaca pesan yang dikirim oleh malik. sedangkan geyhan terheran melihat zayn tiba tiba kegirangan

"ada apa?", tanya dingin dan ingin tahu

"bokap dan kakalu udah tahu posisi geyhan, dan sekarang gue lagi ngikutin GPS kaka lu", ucapnya dengan penuh kegirangan

geyhan juga turut senang, tapi tetap saja rasa khawatir itu lebih besar menguasainya saat ini.

"cepat kasi tau gue kemana", ucapnya dengan tegas

"kita ke arah perbatasan bandung, gey", ucapnya memberi tahu

geyhan menambahkan kecepatan bermotornya. di fikirannya saat ini ia bisa menyelamatkan saudaranya itu

•••

Mobil taksi yang sedang inne dan una tumpangi masib tetap membuntuti motor geyhan.

una bingung jika tujuannya ini mengarah keluar kota, kemana ia dan apa yang ia lakukan sejauh ini.

"una, ini mereka kemana? Kenapa mereka mengarah ke arah keluar kota bandung?", tanya inne yang ternyata ia juga menyadari akan hal itu

"una juga tidak tahu tante, kita ciba ikuti saja", ujarnya kepada mama reyhan

mereka melihat motor geyhan yang melaju kencang, rasa khawatir inne muncul kembali. Ia takut terjadi sesuatu hal yang tidak baik terjadinya dengan anaknya

"pak cepetan, ikuti motor itu", ujar una menyuruh supir taksi untuk melaju

•••

reyhan masih berusaha untuk melarikan dirinya dari kejaran dua penjahat itu. sekuat tenaga ia berlari walaupun keadaannya sudah sangat melemah dan tenaganya yang mulai terkuras.

"jangan lari kau bocah!",
teriak penjahat itu sembari mengejar reyhan

reyhan tak memperdulikannya ia terus berlari sekuat tenaganya.
pikirannya saat ini bisa lepas dari kejaran penjahat ini.

Ia menambah kecepatan larinya,
namun...

bruk...

reyhan merasakan hantaman dari depan sehingga ia terjatuh.
ia melihat seseorang yang sudah berdiri tegap didepannya

KEINGINANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang