Part 31

112 14 3
                                    

3 jam lamanya mereka menempuh perjalan, kini mereka telah memasuki bandung.

kota yang sejuk, dengan lebatnya daun pepohonan dan dinginnya udara. Membuat inne sedikit takjub dengan keadaan disini.

mereka hendak beristirahat terlebih dahulu ditempat mie ayam.
ia memesan 2 porsi untuk dirinya dan mamanya, juga 2 teh es pendampingnya.

"ini mah, kita makan dulu ya.
karna tempat tujuan kita juga lumayan memakan 30 menit untuk sampai disana", ujarnya sembari memberi makanan kepada inne

inne tersenyum dan mengambil mangkuk yang disodorkan oleh geyhan "sebenarnya kita mau kemana si, rey?", tanya inne sembari menyantap suapannya.

geyhan sedikit bingunh apa yang harus ia katakan karna tidak mungkin ia membongkar semuanya

"e-eh, ada deh mah...
ikut aja, aku yakin mama mesti senenggggg bangett", ujar geyhan meyakini mamanya

inne hanya mengangguk dan membalas senyuman lembut di wajahnya, sedikit lega karna mamanya mempercayai dirinya.

•••

Sungguh hari yang jelek, jauh dari istimewa untuk hari ini.
sedari kemarin ia memikirkan betapa indah dan istimewanya dirinya bersama kekasihnya hari ini
namun, tak sesuai dengan fikirannya.

kekasihnya itu seketika menghilang tidak ada kabar, bahkan pesan pesan yang ia kirimkan juga tidak dibaca olehnya.

karna dosen ada rapat, ia pulang kampus lebih awal dari seperti sebelumnya. Ia kembali dengan ojem online yang mengangar kekosannya, biasanya reyhan yang selalu mengantarinya dengan kata kata gombalan sebelum mereka berpisah.

ia turun dari motor ojek itu, lalu ia mengambil uang disaku jeket jeansnya dan membayar ke abang ojeknya. Perlahan ojek itu meninggalkan una yang masih berada didepan pagar kosnya.

Una melihat sekitar berharap orang itu datang, namun tetap saja.
ia menarik nafasnya dan memutuskan masuk kedalam.

namun...

sebuah mobil bewarna hitam tepat berhenti didepannya, sehingga membuat langkahnya terhenti dan tertuju kepada mobil hitam itu. Matanya membulat sungguh
ia mengenali mobil itu.

"i-ini kan mobil, yang dipake reyhan kemarin?", ucapnya dengan sedikit bersemangat ia berharap jika ini benar sosok kekasih yang ia tunggu.

perlahan pintu mobil itu terbuka, semakin tak sabar Una melihat kehadirannya

tetapi...

bukanlah reyhan yang datang, melainkan kluarga dan temannya yang datang. senyum yang tadi terukir menghilang dengan cepat.
namun, terlihat kebingungan dengan kehadiran mereka

"z-zayn", lirih una tertuju kepada zayn yang hadir diantara mereka

zayn hanya membalas dengan senyuman tipis, karna zayn juga tidak menyangka jika wanita yang dimaksud ini adalah una melainkan itu adalah temannya reyhan bukan geyhan.

"a-ada apa ya?", tanya una dengan kebingungan menatap ke arah mereka berempat yng tepat didepannya.

"saya ayahnya geyhan, kemarin kamu sama anak saya, ya?", tanya arafi dengan nada yang tenang.

"i-iya om, kemarin s-sama saya", jawab una dengan terbata bata

"kemana saja kamu dengan anak  saya kemarin dan ada hubungan apa kamu dengan anak saya", tanya arafi dengan tetap tenang namun sedikit ada tekanan di kata itu

KEINGINANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang