Part 12🔞

157 13 1
                                    

Sedangkan dirumah,
Arafi malik n Ratna sudah bersiap untuk makan malam berssma.
Namun mereka masih menunggu kehadiran geyhan, sudah 10 menit mereka menunggu tak kunjung datang

"makan ajaa dulu mas",

"Iya yah, malik makan duluan ya malik udah laper banget. kelamaan nungguin geyhan", ucap malik sembari mengambil nasi

Bahkan chatnya saja tidak dibalas oleh geyhan, arafi sungguh tak bisa berkata-kata dengan kelakuan anaknya sekarang ini.
Ia memutuskan untuk ikut makan bersama.

Jam menunjukan pukul 11.00 malam, Yang lain sudah tertidur dengan pulas. ia melihat sosok istrinyaa sudah tertidur disebelahhya
sedangkan dirinya masih sulit untuk tidur padahal besok ia akan kembali bekerja.

Perasaannya tak karuan, beribu ribu pertanyaan dan kekhawatiran yang menghantuinya.
Sedari tadi, ia menunggu kehadiran putranya yang tidak kunjung datang. Ia sungguh khawatir, ia takut terjadi hal yang tak baik dengan putranya.

Kembali ia membuka ponselnya, lalu ia mengirimkan sesuatu pesan kepada putrnya.

Tak ada balasan apapun, bahkan pesannya juga tidak di baca.
Ia sungguh benar benar gelisah
Perasaannya campur aduk.

----------------------------------------------------------

Geyhan, sedang berbaring seorang diri di balkon atas markasnya.
Matanya tertuju ke atas langit, angin yang berhembus membuat rambutnya berantakan.

Ntah apa yang sedang ia pikirkan,
tatapannya kosong seperti orang tidak ada kehidupan.

Posisinya saat ini, hanya merasakan lelah ia membutuhkan ketenangan.
bahkan ia membutuhkan teman ceritanya untuk menemani malam harinya ini. tak lain, sekarang ia memikirkan keadaan keluarganya.
ntah apa yang direncakan wanita itu kepada keluarganya.

"tuhannnnnn...
bisaa ga beri aku sekali ajaa kebahagiaan di hidup ini.
setidaknya sebelum ak mati ak bisa merasakannya. Please! Bantu ak menyelesaikan masalah ini agar semuanya terungkap.
aku j-jujur tidak tahu harus bagaimanaaa",

Ia berbicara seorang diri, begitu banyak ucapan yang ia inginkan.
Seolah olah ia sekarang sedang berbicara dengan tuhan, ia yakin jika tuhan mendengarkan ucapannya.

"Please... aku udah capekk. tuhan...",
Ucapnya dengan air matanya yang sudah mengalir

"Tidak banyak pintaku tuhan, aku hanya ingin aku bisa merasakan apa yang anak seusia ku rasakan.
aku ingin merasakan keadaan keluarga yang hangat, tanpa ada rasa kegaduhan atau kebencian sedikit pun. itu saja tuhan...",

Ia bangkit dari baringnya, ia bediri dengan sedikit sempoyongan ia menghapus air matanya dengan kasar.
Ntah mengapa tiba tiba sedihnya menghilang, bahkan ia penuh merasakan dendam.

"gue ga boleh, gue akan ikuti permainan wanita bajingan itu selama 1 bulan. apa mau dirinya, kebusukan apa yang sedang ia rencanakan", ucap geyhan lalu masuk kearah dalam markas

----------------------------------------------------------

Reyhan, baru bangun dari tidur paginya. Ia merenggangkan ototnya setelah itu ia mengucek matanya.

Terlihat matahari yang sudah bersinar, burung terbang dengan berkicau.

Ia berjalan keluar dari kamarnya, ia melihat sosok mamanya sedang masak untuk sarapan paginya.

"Mah...",

"Rey, udah bangun...?", Tanya inne dengan sibuk masaknya

Reyhan duduk dibangku meja makan, ia meletakkan kepalanya di meja kali ini ia merasakan tidak semangat seperti biasanya.

KEINGINANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang