(17+)
WARNING!!!
(CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, PEMBULLYAN, OBSESI, PEMBUNUHAN DAN HAL NEGATIF LAINNYA)
***
Violet, nama yang sangat indah dan keindahan itu membuat seorang Alonzo Silvestre Benedicto tertarik padanya. Bagai seekor kelinci y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAUNTED BY YOUR OBSESSION
Silver meletakkan Violet pada tempat tidur, dengan cepat dia melucuti pakaian atasnya. Dia berbaring disamping Violet dan menarik gadis itu ke dalam dekapannya. Gadis itu terlelap sangat nyenyak, hingga Silver yang sempat mencumbu gadis itu dengan kasar pun Violet tetap tak terbangun, dia mengecupi puncak kepala Violet penuh kasih sayang dan obsesi.
Netra biru itu menatap lekat pada bibir Violet, dia menginginkan lebih dari sekedar ciuman tapi dia sadar berapa usia Violet saat ini. Kecuali gadis itu benar-benar mengizinkannya maka Silver tak akan ragu, suara detak jantung Violet terdengar di telinga Silver.
Dia semakin merapatkan tubuhnya pada Violet, "I truly love you," bisik Silver.
Semua pernyataan cintanya hanya bisa dia lakukan ketika Violet tidak sadar, dia takut jika Violet menolak cintanya yang begitu besar. Dia tak sanggup melihat Violet yang menatap takut padanya, dia benar-benar bisa gila jika itu terjadi.
"Aku bisa gila karenamu, maka dari itu cepatlah jatuh cinta padaku my love." Silver mengecup pelan bibir Violet yang sedikit terbuka itu.
Hembusan nafas Violet yang menerpa lehernya membuat Silver berulang kali menghela nafas frustrasi, dia ingin menerkam gadis itu tapi obat tidur yang dia berikan pada Violet belum bekerja sepenuhnya. Dia harus menunggu sekitar tiga puluh menit lagi hingga Violet benar-benar tak akan terbangun, meskipun dia melakukan sesuatu pada gadis itu.
Silver meraih tangan Violet lalu meletakkan tangan itu di dadanya yang tak terbalut sehelai kain pun, dia meletakkan tangan itu tepat ditato yang bertuliskan Violet Autumn Rose. Nama yang paling dia sukai di dunia ini.
"Lihatlah tato ini my love, anggap ini sebagai bukti jika aku benar-benar mencintaimu." bisiknya.
Waktu terus berjalan, hingga tiga puluh menit berlalu dan Silver mulai tak bisa lagi menahan hasratnya. Dia menatap mata cantik Violet yang masih terpejam, terpaan nafas Violet mengenai wajahnya membuat Silver memejamkan mata untuk beberapa detik.
Dia menggigit kuat bibirnya sendiri melihat betapa cantiknya gadis dalam dekapannya itu. "I really want to kiss and bite your neck, my love." kata Silver.
Tak bisa menahan hasratnya lebih lama lagi, Silver langsung naik keatas tubuh Violet setelah membaringkan gadis itu dengan posisi ternyaman, dia duduk diatas perut tanpa menekan tubuh Violet dan mulai membuka kancing seragam Violet satu-persatu.
Hingga netra birunya melihat bra yang Violet kenakan, saat kancing itu sudah sepenuhnya terlepas Silver langsung melepaskan dan melempar asal baju itu. Dia menyentuh tulang selangka Violet dengan pelan, lalu mulai mendekatkan wajahnya pada leher Violet.
Tangannya beralih ke perut rata Violet dan mengelus pusar Violet hingga tubuh gadis itu sedikit merespon, Violet melenguh pelan namun tak ada tanda jika mata indah itu akan terbuka. Silver mengecupi leher Violet dengan rakus seolah tak ada hari esok untuk melakukannya. Dia ingin membuat tanda kepemilikan dileher jenjang itu, tapi Silver tak ingin Violet berpikir buruk tentangnya.
