⁰² - Rencana -

168 12 3
                                    

"BWAHAHHAHAHA," Tawa Zea menggelegar keseluruhan ruangan, ia tak bisa lagi menahan tawa di mulutnya itu, tawanya pecah seketika setelah mendengar penuturan Keira, Zea sangat-samgat puas menertawai Keira saat ini.

"Lo bilang apa tadi?! ABAT PERTENGAHAN?? Yang bener aja Lo! Bhwahahhaa!..."

"ANJIR.... polos banget,"Seru Zea dengan menyeka air mata yang keluar di sudut matanya.

Keira menatap dingin Zea yang sudah meringkuk di lantai dengan sesekali memegangi perutnya,Zea, orang itu benar benar mengejek Keira habis habisan.

Mereka berakhir disini, di laboratorium akademi yang lumayan terbengkalai, tadi Zea berteriak kencang memanggil Keira tapi saat Zea tahu wajah dari orang yang dipanggilnya itu ternyata bukan orang yang di kenalnya ia hanya berkata kalau Zea 'salah orang', pasalnya hanya perawakan mereka saja yang mirip, rambutnya itu jauh berbeda dengan rambut hitam legam milik Keira yang di kenal Zea, Keira pun memastikan suatu hal dengan sengaja bergumam memanggil nama Zea, pada akhirnya mereka saling menguji dengan bermain rantai kata yang selalu dimainkan mereka dulu.

"Augh... sakit perut gw,"Keluh Zea beranjak berdiri, sesampainya di laboratorium ini Keira menjelaskan bagaimana cara kedatangannya di sini, ia juga bilang kalau mungkin saja ini adalah 'abat pertengahan di bumi ini', tentu saja Zea yang mendengarnya tertawa lepas, sungguh polos sekali sahabatnya ini, kenapadi pikirannya selalu fakta sih?!.

"Ini bukan abat pertengahan, kita masuk ke dalam novel, judulnya 'laudya',"Ujar Zea serius.

"Lo kira gw bodoh,"Sarkas Keira.

Raut wajah Zea berubah masam,ia menatap datar Keira setelah sarkasan itu berhasil lolos dari mulut Keira, memang harusnya begitu sih, orang yang sepesiesnya seperti Keira mana mungkin bisa percaya kalau dirinya masuk novel.

"Gw gak ngganggap Lo bodoh, siapa juga yang bakal nganggep Lo bodoh?! buta kali tu orang,"Dengus Zea

"Pokoknya ini fakta! mau gak mau Lo harus percaya,Lo tau kan di dunia ini ada keajaiban yang mungkin aja ini keajaiban buat kita,"

"Gw gak percaya yang namanya keajaiban,"Ucap Keira dengan nada datar khas miliknya.

Zea menghela nafas kasar,ia juga memijat pelipisnya bingung kenapa susah sekali memberitahu Keira?!,padahal kan biasanya ia langsung konek!, apa benar ini Keira Ardelia? apa benar ini Keira yang Zea kenal?,yang benar saja kenapa keras kepala sekali sih!!!!.

"Keknya otak gw harus di ilangin dulu,"Celetuk Keira dengan tatapan kosong

"Yang ada Lo beneran bodoh,"Ungkap Zea yang merasa sedikit aneh dengan ucapan Keira, Keira mendongak membuyarkan tatapan kosongnya lalu menatap kedua manik Zea.

"Nah itu tahu,"Seru keira mengakhiri kata.

Zea mendengus pasrah mendengar jawaban Keira yang tak ada minat minatnya itu, jika saja Keira membaca semua novel yang Zea baca maka ... tidak!.. jika saja Keira membaca satu saja novel bergenre transmigrasi mungkin Keira akan dengan mudah menerima kondisi dan situasi saat ini seperti Zea yang langsung sukarela menerima alias pasrah pada situasi dimana tubuhnya yang asli mungkin saja benar benar sudah mati.

"Pokoknya kita masuk ke novel, Lo jadi antagonis sedangkan gw jadi figuran ..tsk..,"

"Emang sialan hidup gw, jadi figuran terus,gak sekalian aja tokoh ekstra!!,"Gerutu Zea dengan bibir mengerucut.

"Dan Lo bakal mati tragis lebih tragis dari bangsawan yang jatuh miskin,"

"Novel 'laudya' novel bergenre romans fantasi yang menceritakan kisah tentang Theodore dan Laudya, Theo anak kedua dari kekaisaran Nightlanska yang sengaja di rawat oleh keluarga Roosevelt agar tak terancam di bunuh oleh para tikus tikus penghianat, kisah Theo dan laudya baru akan di mulai saat Theo di nobatkan menjadi putra mahkota, sebelum Theo bertemu Laudya, Keira datang lebih dulu di hidup Theo, sebagai pengganggu, perasaan cinta yang di miliki Keira untuk Theo tak pernah gentar ataupun luntur, Keira tetep ngejar Theo walaupun sudah berkali-kali di tolak, sayangnya cara Keira menunjukkan cintanya itu salah, itu lebih terlihat seperti obsesi dari pada c.i.n.t.a. bahkan sampai Theo mengumumkan bahwa Laudya adalah kekasihnya, Keira tetap tak berhenti ngejar Theo, keira tetap ingin menggaet cinta Theo dengan berbagai cara licik sampai hampir mencelakai laudya, sayangnya itu berhasil di cegah, dan saat Theo di angkat menjadi putra mahkota ia mengangkat Laudya sebagai putri mahkota, dan menangkap Keira dengan tuduhan sebagai seorang penghianat, karena terus menerus mencelakai Laudya dan mengganggu kehidupan Theo, akhir hidup Keira bakal di siksa di penjara bawah Tanah selama bertahun-tahun dan ia di jadikan alat pembantaian keluarganya,"

The Antagonist Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang