⁰⁸ - Plan B -

66 6 1
                                    

"Lo denger pengumuman tadi kan?," Tanya Zea dengan wajah pucat.

"Gw gak budek,"Seru keira.

3 bulan telah berlalu, semuanya terlihat damai damai saja dan alur novel Laudya berjalan dengan agak tidak semestinya,.itu semua karna keberadaan Duke Langsker yang kadang kala menghancurkan alur novel, setiap harinya Karl mendatangi Keira di waktu waktu tertentu, contohnya saat jam istirahat atau di saat matahari mulai terbenam, di situasi yang amat damai dan tentram selama 3 bulan itu mana ada yang akan tahu kalau seminggu lagi peperangan akan terjadi.

Isi pengumuman yang di maksud Zea adalah pengumuman yang di bawakan oleh Kaisar beberapa jam lalu, isinya tentang pidato peperangan, singkatnya kekaisaran Nightlanska akan berperang melawan kerajaan yert.

"Alur gak sesuai sama omongan lo," Celetuk Keira, ia menatap lurus tempat sang kaisar tadi berpidato, kini mereka ada di ibu kota, di tempat dimana pidato kekaisaran di lakukan, kadang kala akademi Amperty memberikan libur kepada para peserta didiknya, dan mereka berdua memanfaatkan hari libur itu untuk sekedar melihat situasi.

"Gw jadi gak yakin kalau kita ini masuk novel,"Kali ini Keira menunduk menatap jalanan rata yang dipijaknya, baginya untuk percaya kalau dirinya telah mati dan masuk kedunia novel adalah hal mustahil, ia hanya pura pura percaya dan mengikuti rencana Zea murni karna ingin bertahan hidup, bukan karna percaya.

Zea menggigit bibir bawahnya bingung, memang benar alur tak sesuai yang di ingatnya tapi kalau dirinya tak masuk kedalam novel lalu sekarang mereka ada dimana!? Alam bawah sadar? Ck! Siapa yang akan percaya coba? Tapi .. tunggu bagaimana kalau iya?.

Zea memainkan ujung jarinya, entah kenapa ia merasa gelisah, bulu kudunya terasa meremang dan berdiri, ada yang tak beres, Zea menghela nafas gusar "Gw tahu, gw juga gak tahu Kenapa bisa begini! Tapi gw pastiin Lo-,"

"Gw mau kabur,"Potong Keira dengan ekspresi polosnya.

Mata Zea membulat sempurna mendengar ucapan Keira, spontan ia menoleh menatap Keira horor "Lo!!, LO GILA?!!!!!," Sarkas Zea sambil mengguncang guncang bahu Keira brutal, sungguh situasi sudah rumit begini Keira malah ingin kabur?! Serius?.

Dahi Keira berkerut, ia menatap nyalang Zea, dengan kasar Keira menepis kedua tangan Zea dari tubuhnya "Lo yang gila!,"Sarkas Keira.

"KOK GW ANJIR! BISA BISANYA LO BILANG GW GILA!!!!," Zea menunjuk wajah Keira tanpa sadar suara Zea bertambah satu Okta.

"Ck. Gak peduli,"

"Denger ya! Alur novel udah hancur, Lo atau gw gak ada yang tahu kelanjutan alurnya-,"Keira bersedekap dada mencoba menjelaskan situasi saat ini, ini bukan waktunya untuk bertengkar, melainkan waktu yang tepat untuk Keira kabur, konflik antara kerajaan yert dengan kekaisaran adalah kesempatan yang tepat untuknya kabur.

"Gw tahu alurnya!!,"Potong Zea tak terima.

"Lo punya otak apa nggak sih Ze?! Mau Lo tahu atau gak, itu gak bakal berguna,"Hina Keira dengan nada dongkol, Keira memijat dahinya penat, sungguh kenapa di situasi seperti ini ego Zea malah muncul siiih, dan lagi Zea tahu alurnya? Omong kosong! Kalau memang benar Zea tahu seharusnya hari itu Duke Langsker tak datang mengganggu panggungnya dengan kaisar, harusnya hari itu Zea tak meminta Keira untuk bercerita dengan sangat amat detail.

Zea mengepal kedua tangannya, ia menatap datar kearah Keira, sungguh .. ia amat tahu semua tabiat sahabatnya ini, tapi mau berapa kali pun Zea mendengar sarkasan, cercaan, umpatan Keira di setiap kali mereka berbincang, bercanda dan berbicara tentunya kadang kala Zea tak akan pernah paham maksud ucapan Keira sebelum Keira menjelaskannya panjang lebar, seperti saat ini, Zea sama sekali tak paham makna tersirat dari ucapan Keira, yang ia pahami Keira kini tengah menghinanya, dan sejak kapan Keira jadi sesingkat itu dalam berkomunikasi?.

The Antagonist Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang