Keira adalah miliknya, tak ada yang bisa memiliki Keira selain dirinya, begitu juga dengan kekuasaan milik Keira yang membuat viscount Zeakmillian tergiur, harusnya viscount itu sadar diri, harusnya semua orang tau termasuk viscount serakah itu kalau tak ada yang boleh menyentuh miliknya, menyentuhnya saja tidak boleh apa lagi ingin memilikinya, tampaknya orang itu rindu pada penciptanya. Kalau viscount serakah itu mengirim putrinya, berarti dengan tidak tahu dirinya ia ingin memiliki Keira, memiliki miliknya dan tentu saja sang Duke tak akan membiarkan semua itu begitu saja.
Dalam perjalanan menuju lapangan berpedang Duke terus beradu argumen dengan otaknya, ia memikirkan hukuman apa yang bisa ia berikan pada viscount nantinya, dan tak terasa ia sudah sampai di lapangan berpedang.
"Bukankah..Ini bukan tempat yang cocok untuk berbicara ya..," ucapnya menggantung menunggu pria paruh baya dengan wajah berkerut itu membalik tubuh menghadapnya.
Pria paruh baya itu, pria yang paling diagung agungkan kekaisaran ini, sang kaisar kini berdiri kokoh menunggu sang Duke Langsker untuk bertemu, Langsker adalah wilayah kekuasaan sang Duke, wilayah yang tak cukup jauh dengan ibu kota.
"...Ayah,"Lanjut sang Duke dengan senyum penuh kepuasan melihat wajah kaku yang di tampilkan kaisar kekaisaran ini.
"Omong kosong apa lagi yang kau perbuat Karl!!,"Seru sang kaisar.
"Setelah melarikan diri dari tahta kekaisaran apalagi yang kau perbuat sekarang!!,"Murka sang kaisar
"Melarikan diri?," Boe sang Duke dengan ekspresi seolah tak tahu dan tak mengerti apa yang dibicarakan makhluk paling berkedudukan tinggi di kekaisaran ini.
𖥔
Kini meraka sudah ada di ruang tamu, di ruangan besar dan luas ini hanya terisi oleh seorang anak dan ayah, juga keheningan yang menyelimuti mereka, keduanya sama sekali tak mau membuka mulut, namanya saja ayah dan anak sudah tentu sifat keras kepala mereka sama.
Tak!
Suara nyaring dari pendaratan sebuah surat berhasil tercipta berkat keheningan yang mereka pelihara, kaisar saat ini, Emiles De Nightlanska memasang tampang seolah olah siap untuk menerkam orang didepannya.
"Jelaskan apa maksud mu Duke Langsker!!,"Titah kaisar Emiles pada anak pertamanya, Karl De Nightlanska, seharusnya Karl lah yang menjadi penerusnya tapi anak bodohnya itu justru malah menyerahkan hak suksesi akan tahta di hadapan semua orang, dihari dimana ia hadir sebagai anggota keluarga kekaisaran untuk pertama kalinya, hari itu adalah hari dimana semua orang akhirnya tahu kalau sang permaisuri dan kaisar memiliki anak, tanpa pikir panjang sang kaisar akhirnya memberikan wilayah Langsker untuk anak pertamanya kelola karna dengan bodohnya anaknya itu menolah tahta secara mentah mentah.
"Yang mulia kaisar, bukankah seharusnya anda berterima kasih kepada saya?,"Songongnya dengan wajah tengil.
Kaisar Emiles berdecih riang "Hah! Berterima kasih?, seorang Duke Langsker seperti mu bagaimana bisa tahu pemberontakan yang ada di wilayah perbatasan! Bukannya itu aneh Duke,"
"Kau mau aku menganggap mu mencoba melakukan pemberontakan?,"Terus terang sang kaisar.
"Bukannya kau sendiri yang tak mau tahta itu,"
Singkatnya surat yang di lempar kaisar Emiles bukanlah surat biasa melainkan laporan dari Marques Atalenta untuk mengirim pasukan kekaisaran guna memberantas pemberontak yang bersembunyi di wilayah selatan march, jika saja bangsawan lain tahu kalau yang memberitahu Marques Atalenta adalah Duke Langsker bisa bisa mereka beranggapan kalau para pemberontak itu adalah kaki tangan atau anak buah Duke Langsker yang sengaja di buang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist Is Mine
FantasyKeira Ardelia dan Zea Qirana Aqila dua sahabat yang tak seperti sahabat pada umumnya, mereka berdua terkesan bodo amat terhadap satu sama lain, mau sahabatnya itu sakit, senang, atau dalam bahaya mereka tetap tak akan peduli pada satu sama lain, mer...