Part Tiga

2.9K 203 7
                                    

"Sayang, maafin aku ya?" tangannya terulur menggenggam tangan Mala lembut, gadis itu mencoba untuk diam dan membuang mukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, maafin aku ya?" tangannya terulur menggenggam tangan Mala lembut, gadis itu mencoba untuk diam dan membuang mukanya.

Kenzie yang sedang asik bermain boneka teddy bear kesayangannya yang dia bawa bernama Bino, mendengar perkataan abangnya, anak kecil itu berpikir untuk membantu nya. Namun tidak mengerti, apasih yang dibicarakan sama mereka?

"Kak Mala, maafin abang Rakha dong!" timpal Kenzie tiba-tiba, anak kecil berusia 6 tahun itu berdiri yang tadinya duduk di atas karpet berbulu, dia melihat kearah mereka berdua bergilir.

"Kenzie, emang kamu ngerti apa yang kakak sama abang omongin?"

Kenzie menggeleng cepat lalu kembali berbicara, "Gak, kak! Kenzie minta kakak buat maafin abang Rakha, Kenzie gak tau abang sama kakak punya masalah apa, lupain aja kak! Kasian abang!" suara kecilnya menegas dihadapan Mala,

"Sini, Ken," panggil Rakha kepada adik laki-lakinya, dia menuju kearah pangkuan cowok itu lalu duduk disitu.


"Jangan paksa kak Mala buat maafin abang, ya? Abang yang salah."

"Mala, maafin aku...." jemari milik Rakha mengelusnya pelan menunggu jawaban dari Mala.

Sebuah anggukan terlihat oleh Rakha, "Aku maafin kamu kok, maafin aku juga ya? Aku udah marah sama kamu tiba-tiba"

"Kamu gak salah, aku aja yang jealous."

Kenzie melebarkan matanya ketika Rakha hendak ingin merangkulnya, "Bang, ada Kenzie disini! Belom halal gaboleh pegang-pegang!"

🐇🐇🐇

"Bunda, Kenzie udah kenyang" tangan kecilnya mengusap perutnya, "Ya sayang. Rakha, kamu bisa kan nganter Kenzie ke sekolah dulu?"

"Ya bun, bisa."

"Pake mobil ya bang!"

"Iya adek." Rakha mengacak sedikit rambutnya.

Anak kecil itu memasuki mobil bermerek Alphard duluan dengan semangat, Rakha masuk kedalam kemudian menyetir mobil tersebut.

"Ken, pulangnya dijemput sama pak Harto ya." ucapnya Kenzie menolak tawaran dari Rakha sambil memakan sebungkus roti, "Kenapa? Kasian pak Harto, dia gak ada kerjaan selain anter jemput kamu. Abang nganterin kamu gara-gara bunda aja yang suruh."

"Gak mau, Kenzie mau nya abang yang jemput."

"Aduh!"

Laki-laki itu tiba-tiba rem mendadak ditengah jalan yang sepi, sehingga membuatnya keluar dari mobil "Tunggu disini ya." ujarnya pada Kenzie

Rakha melepas kesabarannya, dia membentak orang yang ada didepan kendaraannya menggunakan sebuah motor, "Woi! Lo ngapain halangin mobil gue?!"

Orang itu membuka helm full-face nya dan melangakah maju kearah Rakha, "Eh? Rakha." beo cowok itu, dia hanya menatap wajahnya yang familiar

"Andi. Andi Giblen." lanjutnya, Rakha sadar bahwa itu adalah musuh lamanya. Sebelah mata milik Andi terlihat ada cakaran sehingga mata kirinya tak bisa melihat.

"Oh, lo liat ini?" jari telunjuknya mengarah ke mata kirinya "Ini gara-gara lo. Mata kiri gue jadi gak bisa liat, anjing!"

"Gue kan udah bilang. Gue minta maaf ke lo."

"Maaf? Maaf bisa bikin mata gue balik? Gak kan?"

"Liat aja nanti lo, anak bangsat." Andi melenggang pergi dari situ, dirinya khawatir apa yang akan dilakukan oleh Andi nantinya?

Bersambung

OBSESSION 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang