Rakha terbangun dengan ruangan ber-ac dengan 18 derajat di kamar hotel di Paris. Dengan hati penuh kebahagiaan, matanya terbuka dan menatap indahnya menara eiffel. Dia berbalik dan melihat Mala yang masih terlelap dengan damai.
Dengan lembut, dia mengelus pipinya yang halus. Sesekali, Mala bergeliat kecil, reaksinya terhadap sentuhan hangat itu. Rakha tersenyum melihatnya, terpesona oleh kepolosan wajahnya yang tak tersentuh kekhawatiran.
"Sayang, bangun yuk." bisiknya dengan lembut, dengan perlahan, Mala membuka matanya, memandanginya dengan sorotan lembut yang membuat hati Rakha berdebar kencang. Mala tersenyum sambil memperbaiki posisi tidurnya, dan tangan mereka bersentuhan secara tak sengaja, menciptakan getaran yang hangat di antara mereka.
"Good morning." cowok itu mengecup pucuk hidung Mala.
Menurut Rakha, setiap Mala bangun tidur itu selalu cantik. Dimana pun kapanpun, Mala itu selalu cantik dimatanya, tak pernah berubah.
"Morning..." balasnya pelan, matanya hanya terbuka sedikit. Terasa Rakha mengelus rambutnya membuat ingin menutup mata lagi, nyawanya saja masih belum terkumpul.
"Kok malah tidur lagi?? Ayok bangun, kita sarapan di bawah." Mala hanya menggeliat saat Rakha membujuknya, "Kebiasaan, badmood aja terus pagi-pagi."
Rakha merubah posisinya menjadi duduk, ia memijat pelipisnya saat melihat kelakuan istrinya yang hampir setiap hari seperti ini, hadeuhh!
Setelah melakukan aktivitas panjang dipagi hari, mereka pergi makan malam di cafe terdekat tak jauh dari hotel. Mereka memesan kue dan secangkir minuman, tentu Rakha mengerti bahasa prancis namun hanya sedikit-sedikit saja.
"Aaaa" Rakha dengan lembut menyodorkan potongan cokelat lezat ke mulut Mala. Dia merasakan kelezatan cokelat itu. Mala merasakan perasaan yang sangat amat senang menghabiskan waktu bersama suaminya di salah satu negara impiannya.
"Enak?" Mala menangguk-angguk lalu dibalas senyum olehnya. Mungkin besok mereka akan pulang ke indonesia, sudah 4 hari mereka disini. Karena pekerjaan Rakha jadwalnya padat mereka harus mengakhiri cutinya. Tetapi mereka sedang menikmati momen-momen ini sebelum balik ke indonesia.
***
Singkatnya waktu, bulan-bulan berlalu, Rakha dan Mala menjalankan hubungan mereka selayaknya pasangan suami dan istri.
Subuh-subuh sekali, Rakha keluar dari kamar. Laki-laki dengan kemeja putih dan celana hitam itu, nampak tergesa-gesa meninggalkan mansion. Tanpa sarapan atau membangunkan Mala.
Kali ini mereka sudah mempunyai pelayan, cukup lama bagi Mala untuk memilih pelayan karena takut kalau pelayan yang seksi akan membiat suaminya tergoda, tapi itu tidak mungkin bukan?
Tak berapa lama setelah Rakha melewati pintu utama, mobil mercedes benz berwarna hitam itu melaju meninggalkan mansion. Melewati gerbamg tinggi.
Berbeda denhan Rakha yang sibuk, Mala baru saja bangun tidur. Gadis itu menggeliat pelan, matanya mengerjab. Mala menarik selimut saat merasakan dingin. Gadis itu belum sepenuhnya sadar.
Ketukan pintu dari luar terdengar sehingga membuat Mala membuka mata. Dengan rasa malas yang beranjak, dia berjalan kearah pintu lalu membukanya. "Non Mala, maaf ganggu.. tadi teh tuan minta Non Mala buat kabarin tuan kalau Non Mala udah bangun,"
"Iya Bi, makasih ya." Bibi Ita pun mengangguk kemudian ia menutup kembali pintunya, Mala segera mengambil ponsel dimeja dekat kasur lalu mengecek wa dari Rakha.
"Non Mala," Bibi Ita membuka pintunya kembali, "Ada tamu diluar, kayaknya kakek sama neneknya Tuan Rakha deh.." ujar Ita, Mala hanya mengangguk saja sebelum dia pergi kebawah, dia membalas chat dari suaminya terlebih dahulu, emang nih anak.Bersambung...
Maaf ini ada kesalahan di part ini 😭😭🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION 2
FanficCerita mereka berlanjut setelah menikah, namun.. keadaan semakin menimpa rumah tangga mereka. Setelah pernikahan, ujian datang dengan keadaan ekonomi yang sulit. Namun, masalah muncul ketika salah paham merajalela, menciptakan celah di antara mereka...