Sasuke tidak banyak komplain saat Sakura terus mengecek jika dirinya adalah adalah Uchiha Sasuke asli atau palsu, terlihat tenang -tenang saja meski tangan gadis itu sudah mengobrak-abrik wajahnya mencari perbedaan. Entahlah apa yang ada dipikiran Sakura, tentu saja dirinya Uchiha Sasuke, siapa lagi? Hanya karena meminta disuapi Sakura malah mengiranya palsu, gadis aneh bukan.
PLAKKK....
"Sial, sakittt Sakura" dia refleks mengumpat saat tamparan keras terasa di pipi. Bunyinya yang nyaring tentu sesuai dengan rasanya yang sakit.
Bukannya merasa bersalah atau takut, Sakura menyengir lebar dan menggaruk kepalanya, "hehehe ku pikir wajah tiruan, soalnya tampan"
"Sebenarnya kau ingin mengecek keaslianku diriku atau mengecek wajahku?"
Sakura memundurkan diri dengan bergeser agar menjauh dari lelaki tersebut, masih dengan nyengir lebar tanpa dosa. "sekalian saja, siapa tahu kan wajahmu di oplas"
Hampir saja Sasuke berteriak karena terkejut dengan penuturan Sakura yang begitu polos, ibu dan ayahnya susah-susah mencetak wajahnya hingga setampan ini, namun kekasihnya malah mengatainya oplas? Demi apa kalau bukan Sakura sudah dari tadi ia kuliti hidup-hidup gadis itu.
"Kau suka sekali mengataiku yang tidak-tidak" Sasuke menarik lengan itu hingga tubuh gadis pink itu berada tepat di sampingnya. "Beberapa hari lalu kau berteriak di kelas dan mengatakan aku memakai celana dalam berwarna pink... Harga diriku terasa dicabik-cabik"
Matanya melebar, rasa panik hadir seketika membuatnya tanpa sadar merasa gugup, dalam kepala terus mencari cara untuk melarikan diri, paling-paling Sasuke hanya akan mencekik lehernya, jadi ia harus antisipasi.
"Eh, hehehe kau tau dari mana?"
"Berita seheboh itu kau masih bertanya tahu dari mana?"
"Aku hanya bercanda, serius" dia mengangkat dua jari.
"Tetap saja harus diberi hukuman"
"Aduhh maaf yaa, aku hanya bercanda saat itu, tapi jangan hukum aku apalagi mengeluarkanku dari sekolah ini, mohon pengertiannya" Sakura berucap dengan nada formal bahkan memohon dengan tangan di depan dada.
Semua itu tidak luput dari perhatian Sasuke, yang mana membuat lelaki tampan tersebut menyeringai kecil karena berusaha menahan tawa. Sepertinya hanya Sakura, gadis random yang mampu membuatnya senyum-senyum seperti ini. Yang Sakura bilang tadi, bukan Uchiha Sasuke sekali.
"Tapi sayang itu adalah hukumannya" lanjutnya sambil berusaha memasang wajah datar, ia ingin lihat sejauh mana rasa panik gadis itu.
Sakura mengangkat kepalanya yang tadinya tertunduk, dia menatap wajah Sasuke dengan mata menyipit seolah memastikan keseriusan darinya.
Keadaan malah terbalik, bukannya Sasuke yang mengintrogasi gadis itu jadi Sakura yang mengintrogasinya.
"Mana bisa, hanya karena masalah sepele aku dikeluarkan dari sekolah"
"Terserah, sekolah ini punyaku dan aku berhak mengeluarkan siapa saja"
Kembali menyipitkan matanya, namun saat sebuah ide terlintas di kepala. Ia melebarkan mata sambil tersenyum. Bukan hal buruk jika Sasuke mengeluarkannya dari sekolah ini, ia bisa mencari sekolah lain. "ya sudah tidak apa-apa, aku bisa mencari sekolah lain dan terbebas darimu, ha ha ha ha" tawanya terputus-putus.
Kini keadaan berbalik, Sasuke tak pernah merasa sebodoh ini di depan orang. Sakura banyak sekali cara untuk membuatnya hilang muka seperti ini. "Hukumanmu di ganti, kau harus menjadi asistenku selama seminggu"
"Ehhh"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iseng!
FanfictionNamanya juga iseng. Suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mengharapakan apakah itu akan berdampak baik buruk untuknya atau tidak. Dan ya, ia dengan bodohnya melakukan keisengan tersebut. Menembak seorang Uchiha Sasuke, siswa berandalan yang terkenal...