Melakukan semuanya dengan cepat, dari membuat bubur untuk Sasuke hingga membelikan obatnya secara online agar mempersingkat waktu melakukan semuanya. Itu pun ia lakukan sambil sesekali pergi ke kamar untuk menggantikan kompresan kain air dingin di jidat Sasuke.
Kini ia kembali ke kamar membawa bubur serta obat untuk Sasuke yang terlihat masih tertidur, tapi lelaki itu tidak tertidur pulas, dia sesekali akan mengeluarkan suara keluhan kecil.
Ternyata lebih baik melihat Sasuke yang bertingkah menyebalkan daripada sakit begini. Itu membuatnya tidak tenang.
Hanya ia yang tahu Sasuke sakit, tadi Sasuke sempat menyuruhnya untuk tutup mulut dari keluarganya karena tahu jelas ibunya akan mengangkut dirinya ke mansion utama.
"Bangunlah" bisik Sakura, tangannya kembali menyentuh permukaan wajah Sasuke memastikan suhu tubuhnya yang masih panas.
"Hng aku ingin tidur"
"Setelah makan dan konsumsi obat" ucapnya mutlak, dia membantu Sasuke menyandarkan tubuh di ranjang.
Dan segera menyuapinya bubur dengan telaten. Sasuke terlihat menutupi matanya dia benar-benar mengantuk, tapi tetap menerima suapan dari kekasih pinknya.
"Terima kasih sayangku" bisik Sasuke lirih.
"Ah jangan bicara seperti itu. Aku akan terima kata terima kasih itu jika sebentar kau sudah sembuh, kalau belum sembuh aku akan marah" terdengar ancaman dari mulut Sakura.
"Aku ingin memelukmu tapi aku tidak ingin kau sakit dan sayang sekali aku hanya bisa melihat tingkahmu saat aku sakit"
"Iya-iya setelah ini aku akan bertingkah lebih manis lagi tapi harus sembuh ya"
Di suapan terakhir ia segera membantu Sasuke minum dan memasukkan obat ke dalam mulutnya. Lalu membersihkan sisa makanan di sekitar mulut lelaki itu. Semua ia lakukan dengan lembut dan hati-hati dan diperhatikan oleh Sasuke.
Kembali ia membantu kekasihnya merebahkan tubuh. Tangannya pelan-pelan mengelus rambut Sasuke yang basah karena keringat dan air kompresan dari kain.
"Kenapa bisa sakit hm, apa yang kau lakukan?"
"Sepertinya karena beberapa hari aku terlalu memaksakan diri latihan basket bahkan saat hujan sekali pun" jelas Sasuke masih dengan suara lemahnya.
Sakura mendekat hingga bibirnya berada di depan mata Sasuke, "setelah ini aku tidak mau itu terjadi lagi. Tidurlah aku akan menjagamu disini" bisik Sakura lembut, sebelum menjauhkan wajahnya, ia mengecup kedua mata dan bibir kekasihnya.
"Aku mencintaimu Sakura"
"Iya aku tahu, aku juga mencintaimu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sasuke membuka matanya perlahan-lahan sambil menyesuaikan cahaya lampu di kamar tersebut. Ia menoleh ke samping ketika merasakan tangan hangat menyentuhnya.
Tatapannya penuh haru melihat kekasihnya tertidur sambil duduk di sampingnya. Ia melirik jam hampir tengah malam dan Sakura menjaganya selama itu. Ia merasa bersalah padanya tak seharusnya Sakura melakukan ini, ia tidak ingin gadis itu sampai sakit hanya karena mengurusnya.
Berusaha tidak mengeluarkan suara, ia mengangkat tubuh Sakura dan menidurkannya di ranjang samping tempatnya.
Sekarang tubuhnya terasa lebih baik ketimbang tadi yang lemah tidak berdaya. Ia cukup lemah kalau demam, bahkan bertingkah seperti anak ayam yang kelaparan, makanya dari kemarin ia berusaha menjaga jarak dari Sakura agar gadis itu tidak akan mengetahui jika sedang sakit. Tapi Sakura tetaplah Sakura gadis keras kepala yang sayangnya sangat ia cintai, apapun yang dia lakukan tidak bisa dilarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iseng!
FanfictionNamanya juga iseng. Suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mengharapakan apakah itu akan berdampak baik buruk untuknya atau tidak. Dan ya, ia dengan bodohnya melakukan keisengan tersebut. Menembak seorang Uchiha Sasuke, siswa berandalan yang terkenal...