Iseng - XIII

1.2K 185 29
                                    

Suasana kantin tidak terlalu ramai saat Sakura menginjakan kaki di pintu masuk. Niatnya memperbudak Karin agar membelikannya minuman malah ia yang bergerak sendiri kesini. Mulut Karin sangat menyebalkan, jika Sasuke tahu dia akan marah, apalagi semalam ia pergi tanpa memberi kabar pada lelaki itu.

Sebenarnya ia tak ingin repot-repot merasa takut, karena hubungan mereka tidaklah seperti yang banyak orang pikirkan. Tapi melihat kelakuan menyeramkan Sasuke akhir-akhir ini saat ketahuan ia berbohong, lelaki itu akan berlaku kejam. Oke, ia masih sayang bibirnya yang akan dianiaya oleh Sasuke. Bisa jadi juga merambat ke hal-hal lain.

Ia menuju ke lemari pendingin dan langsung mengambil minuman, lalu membayarnya. Berjalan ke arah kursi kosong terdekat, dan memilih duduk. Jam pertama sedang kosong karena ada rapat guru, jadi banyak yang berkeliaran di luar kelas, termaksud dirinya ini.

"Sakura" dia melirik, lelaki yang baru saja duduk di hadapannya. "Tepat sekali aku bertemu denganmu disini"

Itu Sasori, baru saja duduk sambil mengeluarkan satu buku yang masih terbungkus dengan plastik transparan.

"Ada apa?" Tanyanya melirik buku yang berada di meja tersebut dengan penuh tanya.

"Tentang semalam, saat kau menemaniku pergi ke toko buku" Sasori menjeda ucapannya, membuat Sakura dipenuhi rasa penasaran. "Ku pikir kita salah pergi toko buku"

Sakura mendengus bosan, semalam memang Sasori meminta tolong padanya untuk mencari buku yang ada di meja ini. Mengingat ia cukup paham tentang buku yang bercerita tentang horor tersebut jadi ia mengiyakan ajakan Sasori, lagipula semalam juga ia sedang luang dan langsung menyetujuinya, sekalian membeli beberapa komik.

"Tidak masalah kan jika toko bukunya salah, yang penting bukunya benar" kata Sakura.

"Nah itu yang ingin aku katakan, masalahnya buku ini terjemahannya lumayan rumit dipahami daripada buku yang dijual di toko buku lainnya"

"Hmm, jadi bagaimana?"

"Sebentar malam, kau ingin menemani ku pergi ke toko buku yang lainnya lagi?" Tanya Sasori, ada nada berharap.

Tampak memikirkan jawaban, sebentar malam memang ia tidak ada kegiatan. List animenya sudah ia habiskan kemarin, bukan ide buruk jika menyetujui ajakan Sasori, ia juga bisa membeli beberapa komik yang akan dibaca saat waktu luang.

"Baiklah aku akan menemanimu pergi ke toko buku"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Seperti janji Sasori di kantin, ia pergi bersama lelaki itu ke toko buku yang dimaksud. Mereka berjalan beriringan namun Sakura masih berusaha menjaga jarak, ia hanya merasa kurang nyaman saja jika harus berdekatan dengan lelaki lain entah mengapa berbeda saat dekat dengan Sasuke.

Ia juga tak ingin berlama-lama, ibunya sempat mengingatnya untuk tidak pulang kemalaman, karena ia harus membantu ibunya pagi-pagi sekali, sebenarnya bukan karena keinginan ibunya tapi itu murni ia ingin membantu ibunya yang memang banyak mendapatkan pesanan kue.

"Ini dia maksudku" ucap Sasori saat mereka sudah berada di dalam toko buku, dia mengambil buku yang dimaksud dan memperlihatkannya pada Sakura.

Sakura mengangguk paham, tentu terlihat jelas perbedaan buku ini dengan yang sebelumnya, dari tulisan covernya ini sedikit tebal dan berwarna, pantas saja lelaki itu bersemangat sekali mencarinya.

Iseng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang