Iseng - VIII

1.8K 297 21
                                    

Sasuke mengangkat sebelah alisnya ketika baru saja menyadari sesuatu dari pertanyaan Sakura. "Seharusnya aku yang bertanya apa yang akan kau lakukan tengah malam di apartemen Gaara?"

Dia terdiam nampak berpikir sejenak setelah mengalami kepanikan dadakan karena ia ditemukan oleh Sasuke, ralat ia yang menemukan Sasuke yang mana hal itu akan membuat hubungan mereka terus terikat.

Terlihat bodoh memang, sudah susah payah keliling Tokyo mencari tempat untuk bersembunyi malah berakhir dengan ia yang menghampiri sendiri keberadaan lelaki tersebut walaupun tidak sengaja tapi ini terdengar konyol. Ia yakin Karin pasti akan semakin mengejeknya.

Ide di kepalanya dengan cepat memproses, melihat wajah tak suka dari Sasuke bisa menjadi penunjang alasannya. "Apa lagi tentu saja bermalam disini" Sakura hampir tergigit lidah mengatakan hal menggelikan tersebut.

Sasuke berusaha untuk tidak memutar bola matanya, dengan santai dia menarik gadis itu pergi dari apartemen Gaara. "Dasar pembohong, Gaara mempunyai kekasih"

"Ya, aku selingkuhannya" ucapnya cepat dengan wajah sombong.

Dia berdecak kesal ketika Sasuke menghadiahinya sentilan di dahi. "sudah ku bilang kan aku tak suka seseorang pembohong" dan kembali melingkarkan tangannya di pinggang gadis tersebut, "Kau ingin bersembunyi di apartemen sepupu jauhmu itu?"

"Tahu dari mana?"

"Semua tentangmu aku tahu"

Sakura meliriknya sinis tepat di mata, ia akan memukul Sasuke sekalipun dia berandalan jika memang dia menggunakan cara licik untuk mencari keberadaannya. "Jangan bilang kau menggunakan cara licik jika tidak ingin ku botaki rambutmu"

"Tebakanmu hampir benar jika saja tadi aku menggunakan cara licik tapi tak sempat menggunakannya karena kau yang lebih dulu datang menemuiku" Lihat wajah menyebalkan Sasuke yang mengatakan kata tersebut dengan senyum mengejek yang terus menempel.

"Kau argkkkhhh sudahlah, aku tak tahu lagi harus melakukan apa. Kalau kau cinta mati padaku nikahi saja aku" Teriak Sakura keras sampai Sasuke harus menutupi telinganya sanking kerasnya dan teriakannya tentu mampu membuat beberapa penghuni Apartemen terganggu salah satunya sepupu merahnya yang kini dengan langkah cepat berlari ke arah mereka. Dia nampak terkejut melihat Sakura yang sedang bersama Sasuke.

"Apa yang kau lakukan pada sepupuku Sasuke?" Tanya Gaara, dari nadanya terdengar tak suka.

"Kekasihku maksudmu?" Sasuke mengerti tatapan Gaara, dia tertawa hambar. "Kau tak dengar tadi dia berteriak memintaku untuk menikahinya"

Baik Gaara maupun Sakura melebarkan matanya tak percaya, lebih kepada Sakura yang tak percaya jika dia mengatakan kata-kata aneh tersebut pada Sasuke, demi apa ia tak sadar karena mengucapnya secara spontan dan kesal.

"Sakura apa maksudmu?" Kini Gaara bertanya pada gadis pink itu. Sepupu tersayangnya mengatakan kata menyeramkan tersebut, terlebih lagi dia adalah seorang perempuan. Bolehkah dia mengatainya habis-habisan? seolah harga diri keluarga mereka dikocok-kocok?

"A-aku tidak, bukan begitu Gaara" aduh disaat seperti ini mulutnya malah berbicara gagap karena tak tahu harus mengatakan apa.

"Memangnya apa yang Sasuke lakukan hingga kau menyuruhnya menikahimu?"

"A-aku begini... Dia--"

"Dia hamil"

"APAAAAAA???"

Teriakan serentak dua persepupuan itu terdengar nyaring bahkan Gaara saja lelaki yang terkenal pendiam mampu mengeluarkan teriakan tersebut. Lalu Sakura? Jangan tanyakan betapa pucatnya wajah gadis itu.

Iseng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang