11. Cemburu?

1K 147 29
                                    

Note : obrolannya agak 🔞 kasar bestie

Hara duduk di kursinya. Menatap jengah pada Aria yang tengah bercanda tawa dengan Anin. Batin Hara meronta, ingin sekali menyeret pemuda kecil itu menjauh dari Anin. Hara menggerutu sambil memainkan ponselnya, melepaskan pandangan dari Aria dan Anin yang membuatnya semakin panas"Gatel. Dasar uler!"

Sedangkan yang ditatap sedari tadi hanya bersikap tak peduli, Aria jelas menyadari bahwa Hara menatapinya hanya saja dirinya tak mau ambil pusing.

Aria menempel pada Anin, bersandar pada bahu perempuan itu sambil memainkan jari-jari kecil Anin. "Anin tangan lo kok kecil banget si? "

"Hmm? Gak tau, mungkin karena gue cewe? " Balas Anin dengan santai, netranya mengamati sekitar.

Yunanda mendesis, ia menyandarkan punggung pada kursi dengan kesal. Padahal ia sengaja memutar kursinya ke arah Anin dan Aria karena ingin bergabung juga dalam obrolan mereka, namun dirinya hanya serupa lalat saja. Anin dan Aria seolah punya frekuensi mereka sendiri yang tak bisa ditembus.

"Bisa gak? " Tanya Yunanda dengan kesal.

Anin menaikkan alis, bingung. Sedangkan Aria bahkan tak memberi reaksi apapun.

"Bisa gak liat gue di sini?! Emang anjing ya lo berdua tuh, patung emangnya gue? Dicuekin mulu" Yunanda merengut.

Baik Aria dan Anin, keduanya terkekeh lalu berhambur mendekat ke arah Yunanda, memelukinya dengan gemas.

"Utututuu bayi gue ngambek? Aduh sayang maaf ya, papa sibuk tadi sama mama" Ujar Aria dengan asal yang bodohnya disahuti Anin.

"Sayangku anakku kasihku, maaf ya... Mama keasikan mesra-mesraan sama papa" Kata Anin menimpali.

Yunanda dengan gemas memukul kepala kedua temannya itu dengan penggaris. "Najis banget babi jadi anak lo berdua"

Aria dan Anin tertawa saja, mereka kembali ke tempat duduk mereka. Yunanda memutar kedua bola matanya dengan malas. "Anyway, kita ada tugas kelompok kan nanti? Mau dimana? " Tanya Yunanda berusaha mengalihkan topik.

"Tempat lo aja nan" Usul Anin dengan cepat.

Yunanda menggeleng. "Rumah gue lagi buat hajatan anjir. Adek gue disunat"

"Lah? Adek lo disunat kenapa lo malah pergi anjir? " Tanya Aria bingung. Ia memiringkan kepala, menanti jawaban Yunanda.

Yunanda membalas tanpa ekspresi. "Yaelah motong titit doang bukan kepala"

Aria menoyor kepala Yunanda dengan gemas. "Emang abang goblok. "

Aria menghela napas panjang, lalu pandangannya turun ke Anin. "Di rumah lo aja nin. Rumah gue gak bisa, lo tau sendiri abis ada kasus"

Dapat Aria lihat kalau Anin menelan ludah gugup sebelum akhirnya mengangguk, Aria hanya mengangkat bahu tak peduli.

"Eh, ada yang mau es krim ga? " Ujar kaivan tiba-tiba yang datang tak tahu darimana.

"Eh, mau deh gue. Satu, yang coklat ya" Balas Yunanda dengan raut cerah.

Mata Anin berbinar ceria. "VANILA! GUE MAU VANILA! "

Aria tertawa kecil, ia mengusak rambut Anin dengan lembut. "Gue beliin"

Aria bangkit dari duduknya, lalu menepuk bahu Kaivan. "Ayo, gue temenin"

Kaivan mengangguk, lalu berjalan beriringan dengan Aria yang langsung sok cool begitu keluar dari kelasnya.

Hara makin panas!.

GHOST || HYUCKREN (DISCONTINUED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang