Masa lalu Alrea (2)

348 19 1
                                    

Sejak saat itu, Alrea selalu bersembunyi ketika melihat ayahnya, bahkan ia tidak di perbolehkan untuk ikut membawa jenazah ibunya ke pemakaman.

Sungguh, ia adalah gadis kecil yang malang, ia harus menerima konsekuensi dari takdir tuhan.

Apakah kepergian ibunya adalah kesalahan yang harus di limpahkan untuknya?

Tak ada lagi senyum manis di wajah kecil Alrea, semuanya hanya wajah datar tanpa ekspresi.

Bahkan ketika ia mendapatkan juara umum ia sama sekali tidak tersenyum. Pernah ia tersenyum ketika ia di sapa oleh gurunya, namun Aldebaran yang mengetahui langsung memarahi anaknya.

"Kau masih bisa tersenyum setelah merenggut nyawa istri saya?"

"Sungguh anak tak berguna."

Kata-kata itu melukai hati kecil Alrea, ia yang masih berada di kelas satu tingkat sekolah dasar itu menangis ketika mengingat kejadian yang menimpa ibunya.

Ia benar-benar menangis, menyesali keinginannya yang meminta di jemput, jika ia tau akan terjadi kecelakaan, maka sampai ia mati pun ia tidak akan pernah meminta di jemput oleh ibunya.

Namun, lagi-lagi ia hanya bisa berharap tanpa bisa mengulang waktu.

____________

Saat ini Alrea sudah menjadi gadis cantik, ya benar-benar cantik hingga membuat Aldebaran tambah membencinya.

Karena wajahnya mirip dengan mendiang ibunya.

Aldebaran memindahkan Alrea ke desa yang ada di antara dua kota itu.

Alrea tidak pernah menyalahkan perbuatan ayahnya, ia selalu berpikir semua hal yang di lakukan oleh Aldebaran adalah sesuatu yang benar.

Termasuk membuangnya.

Kini Alrea akan mengikuti ujian akhir di tingkat sekolah menengah pertama, gadis dengan seragam SMP itu mengayuh sepedanya melewati pohon-pohon rindang.

Brum

Brak

Alrea menutup matanya ketika ia baru saja di tabrak oleh seorang pemuda dengan seragam SMA, sungguh ia ingin mengumpat.

Alrea menghela napas, ia kemudian berdiri dan memperbaiki kondisi sepedanya.

"Pecah."

Alrea bergumam ketika melihat ban sepedanya sudah pecah karena tabrakan tadi.

"Shit, sakit."

Alrea menatap seorang pemuda yang berusaha menyingkirkan motor yang menimpa tubuhnya.

Alrea mendekat, berniat membantu, namun pemuda itu langsung memarahinya.

"Bocah bangsat."

Pemuda itu tetap berusaha menyingkirkan motornya, akhirnya setelah beberapa kali gagal ia mampu berdiri dan menatap gadis yang ia tabrak.

Alrea melirik seragam pemuda itu, hingga ia melihat tag name di kemeja putih itu, nama yang pernah membawa dirinya menuju rumah sakit.

"Garafra?"

"Hm?"

'Lo kenal gue?"

Alrea diam, Garafra membuka helmnya hingga rambut dengan warna abu-abu itu terlihat.

Pemuda itu mengacak rambutnya membuat Alrea yakin pemuda itu adalah orang yang pernah menolongnya.

Pacar!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang