Masa lalu Alrea (4)

268 18 1
                                    

"Ga mau lo lepas?"

Garafra menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau.

Dalam hati Alrea tersenyum miring, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat biasa ia berenang, meninggalkan Garafra yang masih berada di tempat sebelumnya.

Alrea membuka Hoddie yang sudah di kenakan Garafra pada tubuhnya dengan gaya slow motion, membuat banyak Pasang mata menatap kagum gerakan dan tubuh Alrea.

"Anjing," umpat Garafra pelan melihat tubuh Alrea sudah tidak lagi memakai Hoddienya.

Alrea hanya tersenyum miring dalam hati, ia kemudian berniat membuka cardigan juga, namun tidak jadi karena Garafra sudah dahulu menahan tangannya.

"Fine Fine, gue ganti."

Garafra kembali pergi, mengambil kemeja putihnya, karena ia memang belum pulang, sehingga pakaiannya masih seragam SMA.

Pemuda itu membawa kemeja putihnya kehadapan Alrea. Memakai kemeja itu dengan ogah-ogahan.

"Udah kan?"

Alrea menatap kemeja Garafra yang tidak di kancing sama sekali, pemuda itu hanya memasang kemejanya tanpa memasang kancing.

Alrea berbalik, ia bersiap melompat ke dalam kolam, namun Garafra kembali menahannya.

"Oke, oke, gue kancingin."

Pemuda itu memang kancing kemejanya dengan cepat, ia meninggalkan kancing bagian atas, namun ketika melihat tatapan Alrea ia langsung mengancingkannya.

"Puas?"

Garafra bertanya dengan nada sarkas, di balas anggukan oleh Alrea.

Akhirnya keduanya tidak jadi berenang karena pemilik kolam berniat tutup cepat.

"Gue anterin."

Alrea menggelengkan kepalanya tidak setuju, tanpa memperdulikan Alrea, Garafra langsung menarik tangan Alrea menuju motornya.

"Alamat lo."

"Ga."

"Cepet," desak Garafra karena kesal dengan sikap keras kepala Alrea.

"Gue bilang engga."

"Kasih, atau-"

Garafra melirik sepeda Alrea yang terparkir di samping motornya.

"Sepeda lo gue hancurin."

Akhirnya Alrea mengalah, ia menaiki motor besar milik Garafra. Keduanya langsung berangkat menuju rumah Alrea, mengenai sepeda, nantinya akan di antarkan oleh bodyguard milik pemuda itu.

"Kiri."

Garafra membelokkan arah sepeda motornya ke dalam gang yang lumayan besar, ia perlahan bisa melihat sebuah rumah sederhana namun terlihat sejuk ketika di pandang.

"Berhenti."

Sesuai perintah, Garafra menghentikan motornya di depan rumah kecil itu.

Alrea berbalik menatap Garafra, lalu membungkuk.

"Terima kasih."

Setelahnya Alrea berbalik dan pergi. Namun langkah kakinya terhenti ketika pemuda itu berbicara.

"Ga nawarin masuk?"

"Maaf."

Garafra diam, ia memandang perkarangan rumah Alrea yang amat bersih, ia tidak terlalu memperdulikan status Alrea yang tampaknya seorang gadis yang kekayaannya jauh di bawahnya.

Pacar!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang