7. Nembak?

2.9K 142 7
                                    

“ Okeyy, tepuk tangan untuk Dimas! ” Teriak Adit. Dimas sama Karel masih lempar lemparan senyum anjir, nggak pegel tuh mulut senyum mulu?

“ Selanjutnya apa Rel? ”

“ Nih, gantian gua yang nyanyi. ” Bales Karel seraya memberi kertas urutannya, kira kira Karel nyanyi apa ya?

Oh iya, waktu Dimas selesai nyanyi, jam udah nunjukkin pukul 15.57 alias 3 menit lagi jam 4 sore. Habis Karel nyanyi kayaknya pulang deh, ‘kayaknya’ ya.

Adit yang bingung nerima nerima aja, nggak terlalu bingung sih soalnya Karel dah bilang kalo mau nyanyi. Dikira bercanda pas itu, eh ternyata beneran.

Karel ambil gitar terus masuk ke tengah lapangan, micnya kan udah dipasang di kepala, itu loh yang biasanya idol pake kalo lagi konser.

Dia juga ambil kursi buat dia duduk di situ, Karel mulai metik senar gitarnya dan nggak lama kemudian dia mulai nyanyi.

Tau nggak Karel nyanyi apa? Gak tau lah ya kalian, Karel nyanyi lagu sempurna itu. Lupa aku penyanyinya.

Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah

Kau membuat diriku, akan s'lalu memujamu

Disetiap langkahku, ku'kan s'lalu memikirkan dirimu, dirimu.

Tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu.

Janganlah kau tinggalkan diriku

Tak'kan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Kau adalah darahku..

Kau adalah jantungku..

Kau adalah hidupku, lengkapi diriku

Oh sayangku kau begitu..

Sempurna.. sempurna..

Kau genggam tangaku, saat diriku lemah dan terjatuh

Kau bisikkan kata, dan hapus semua sesalku

Janganlah kau tinggalkan diriku

Tak'kan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Kau adalah darahku..

Kau adalah jantungku..

Kau adalah hidupku, lengkapi diriku

Oh sayangku kau begitu..

Sempurna.. sempurna..

Janganlah kau tinggalkan diriku

Tak'kan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Kau adalah darahku..

Kau adalah jantungku..

Kau adalah hidupku, lengkapi diriku

Oh sayangku kau begitu..

Sempurna.. sempurna

Kau adalah darahku..

Kau adalah jantungku..

Kau adalah hidupku, lengkapi diriku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna.. sempurna..

PROKK!! PROKK!!

Karel menghentikan memetik gitarnya. Saat dia sedang menyanyi, dia melihat ke arah Dimas tanpa berpaling sedikit pun.

“ Lagu ini aku persembahkan untukmu, aku membalas cintamu, aku akan menjagamu mulai saat ini. Will you be mine, Dimas Faris Arfa? ” Ucap Karel lantang, membuat seluruh murid terkejut termasuk guru guru.

Dimas yang kaget hanya bisa berdiam, dia sedang mencerna keadaan. Sampai sampai mulutnya terbuka sedikit. Dia begitu terkejut, padahal sudah menebak dengan percaya diri tadi. Eh sekarang kayak monyet plonga plongo.

Karel yang melihat ekspresi Dimas hanya terkekeh kecil, “ Gemes. ”

Temen temen Dimas yang ada disebelahnya udah toal toel biar dijawab, eh nggak direspon.

“ Jadi? Diterima tidak? Kenapa malah ngelamun? ” Tanya Karel dengan senyum tipisnya, nahan gemes dia tuh. Anjay.

“ WOI DIMAS, DIJAWAB SU! ” Teriak Defan tepat di kuping nya Dimas. Yang ngebuat Dimas kaget lagi, untung nggak jantungan!

Dimas nutupin mukanya pake tangan saat murid lainnya udah mulai nyorakin dia buat nerima.

Karel naruh gitarnya disamping kursi yang dia dudukin, dia jalan ke arah osis yang dia titipin bunga. Dia minta bunganya, terus dia jalan lagi ke tempat Dimas, dia jengkeng sambil nyodorin bunga tulip. Bunga kesukaannya Dimas itu.

“ Aku tanya lagi, will you be mine? ” Tanya Karel kedua kalinya. Udah aku-kamuan tuh Dim, yakin nggak diterima?

Dimas diem diem nangis tuh ditelapak tangannya, kan dia nyembunyiin mukanya pake tangan.

“ Kak? Serius? ” Tanya Dimas seraya ngelepas tangan dari mukanya, dia ngenepis air mata dia yang keluar lagi.

“ Serius. Kakak udah nyuruh kamu buat nungguin kakak kan? ”

“ Kak–hiks ” Dimas meluk Karel yang dibales sama Karel, dia nenggelemin kepalanya di ceruk lehernya Karel.

Karel narik kepala Dimas buat ngehadep mukanya, “ Kenapa nangis? ” Tanya Karel diakhiri dengan kecupan di pipi kanan Dimas.

“ WOII BELOM SAHHH ” Teriak Shafa tiba tiba.

“ Oh iya.. ” Mereka langsung ketawa denger perkataannya Shafa, terutama Dimas.

“ Diterima ngga Dim? ” Tanya Adit, dibales sama Dimas pake anggukan.

“ SAH EVERYBODY??? ” Tanya Kezia sambil teriak ke murid lain.

“ Everyone dek. ” Koreksi Qia yang dibales sinis doang sama Kezia.

“ SAHHH!! ” teriak seluruh murid yang menyetujuinya, yang diakhiri sama kekehan mereka. Disuruh nikah tuh, jangan lupa souvernirnya nya yah.

KAREL || ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang