24. Foto?

875 46 1
                                    

Melihat kondisi anggotanya, tentu Dimas sebagai ketua di sana tak mungkin tinggal diam kan?

Perasaan balas dendam terus menghantuinya, hingga tanpa sadar melupakan yang ada di sekitarnya.

***

Dimas mengusap wajahnya yang basah terkena air semburan Cilla, cewek itu menyengir lalu tersedak.

“ Mampus! ”

Yang lain tertawa karena melihat kejadian lucu itu, seorang yang berada di samping Dimas membantu mengeringkan wajahnya.

Sekarang mereka berada di kamar Shafa, menjenguknya karna cewek itu mendapatkan luka cukup parah dibanding yang lain selepas kejadian kemarin.

Sedangkan Cilla yang menyemburkan air karna terkejut mengetahui alasan mengapa temannya menjadi seperti ini, kan perutnya kemarin kumat jadi ia tidak bisa membantu temannya, salahkan perutnya yang tidak mau diajak kerja sama!

“ Sumpah! Perut gue kemarin pake sakit segala! ”

“ Ya elo, makan yang bener makanya, bego ih. ”

Dimas mengambil handphonenya yang berdeting, sedangkan yang lain melanjutkan arah pembicaraan mereka.

Alisnya mengernyit, wajahnya memerah menahan amarah. Dia melihat gambar di handphonenya, gambar yang membuatnya naik pitam.

Foto pertama, tangan laki-laki yang tengah dipeluk oleh perempuan. Foto kedua, terlihat kedua tangan yang bergandengan, namun Dimas mengenal salah satu tangan itu, tangan pacarnya.

Ia lantas membanting handphonenya ke meja menimbulkan suara yang cukup keras, seisi ruangan itu pun mengalihkan perhatian mereka ke Dimas.

“ Kenapa? ”

Pertanyaan itu dibiarkan oleh Dimas, membuat atmosfer di sekitarnya berubah tegang.

Gila! Emosi gue dari kemarin kesulut anjing! Gue masih kelas satu, Bang, atu-atu napa masalahnya—batin Dimas seraya mengusap wajahnya.

KAREL || ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang