Habis naik wahana kora-kora tadi, Karel muntah-muntah. Padahal tadi Dimas bilang kalo ngga kuat ngga ikut gapapa, cuman dianya aja yang ngeyel. Mau nemenin ayang katanya, cuih!
“ Masih mual? ”
Karel menggeleng, Dimas memapah Karel menuju bangku kosong yang berada di dekat situ.
“ Aku beli minuman sebentar. ” Dimas berjalan ke stan minuman yang tidak jauh dari tempatnya tadi.
Ternyata stan yang dituju Dimas juga menjual sosis bakar dan zuppa soup. Tapi Dimas ngga tertarik sama makanannya.
“ Mba, jeruk peras dua ya, pake es. ”
“ Baik mas, ditunggu ya. ”
Dimas menunggu pesananya sambil mengotak-atik hpnya. Ya cuma buka aplikasi terus keluar lagi, gitu-gitu aja terus sampe pesanannya jadi.
“ Ini mas, totalnya 19 ribu. ”
Dimas menyodorkan uang selembar dua puluh ribu, dan mendapat kembalian seribu.
Selesai membeli, Dimas dikagetkan dengan seseorang yang sepertinya dia kenal di sampingnya.
“ Eng.. Zidan ya? ”
“ Eh? Dimas? ”
Rupanya memang benar saling kenal. Mereka mengobrol santai, terlihat tidak ada kecanggungan sama sekali.
“ Kamu sampai sekarang masih jomblo dim? ”
“ Memangnya kenapa? Kau mau memacari aku lagi? ”
Keduanya tertawa kecil mendengar celetukan Dimas, mantan toh.
Tanpa disadari Dimas, sedari tadi Karel terus memperhatikannya dengan pandangan tidak suka. Karel mendengus saat Dimas sesekali tertawa lepas bersama laki-laki itu.
Decakan keluar dari mulut Karel seraya menoleh kesembarang arah saat Dimas menyudahi obrolannya dengan laki-laki itu dan menghampirinya.
Dimas menyodorkan minuman satunya ke Karel dan diambil malas-malasan oleh Karel. Dimas mengerutkan keningnya, merasa ada yang aneh dengan pacarnya itu.
“ Ada apa? ” Tanya Dimas sambil mendudukkan dirinya di samping Karel.
Yang ditanya cuma menggeleng, membuat Dimas semakin bingung dan menatap aneh ke arah pacarnya.
“Perasaan aku tadi ga ngapa-ngapain? ” Gumam Dimas.
“ Ayo makan. ” Karel berdiri dan berjalan mendahului Dimas ke tempat motornya berada.
Dengan langkah pelan, Dimas menyusul Karel yang sudah berada di motornya.
***
Canggung.
Itu yang dirasakan Dimas saat ini, lelaki yang ada dihadapannya masih mendiaminya.
Diperjalanan tadi, Karel hanya bersuara untuk menanyakan ingin makan apa, dan akhirnya mereka makan di restoran jepang yang terkenal.
Saat ini, Karel sudah menyelesaikan makanannya dan menunggu Dimas yang masih makan.
“ Kak.. ” Panggil Dimas dengan suara kecil, hampir tidak terdengar.
“ Hm? ” Jawab Karel dengan deheman, sedangkan Dimas menelan ludahnya gugup.
“ Aku ada salah? ”
Pertanyaan Dimas hanya dibalas gelengan kecil oleh Karel, gelengan lagi — pikir Dimas.
Dimas menghembuskan nafasnya pelan, “ Kalau gitu, jangan diemin aku.. ”
Semoga aja Karel ngga diemin dia lagi, soalnya Dimas ngumpulin keberaniannya buat bilang itu lama banget.
Karel yang mendengarnya tersenyum tipis, “ Iya, udah selesai? ”
Dimas menggeleng membuat rambutnya ikut bergerak seraya menggembungkan pipinya, “ Kebanyakan. ”
Duh, mau marah karna dia ga peka gue cemburu gara-gara dia ngobrol sama mantannya, tapi kok gemesin begini — Ucap Karel dalam hati dengan menahan senyumnya.
Dengan pelan Karel menyubit pipi Dimas, “ Lucu banget sih. ”
KAMU SEDANG MEMBACA
KAREL || ONGOING
FanficBerandalan dan ketos. Apakah mereka akan menjadi pasangan yang harmonis? . . . Bxb! kalo ngga suka skip!∅ Warning typo! Jangan salah lapak!! Yang buat masih tolol, harap dimaklumi 🙏 Namanya cuman minjem temenku, kalo aneh yaudah sih wir