bacotan tengah malam dan trauma

1.7K 139 200
                                    

⚠ // karena ini ruang distraksi, jadi bisa banyak negative vibes gitu, i warn you from the start, tapi disini gue menuangkan apa yang gak bisa gue bagi kayak lo curhat ke orang yang lo bisa percaya, gue jadiin sebuah cerita.

dan maaf kalau gue tanya kalian mau yang mana dulu, tapi jadinya malah beda, disini gue cuma bisa menuliskan yang ada-ada di kepala gue secara spontan jadi, ya, begitulah.

Setengah dua malam, tanggal 22 Agustus ini lagi-lagi Juan cuma bengong ngeliatin lampu jalan yang dia lewati, bersama Risalah Hati yang tengah berputar melalui headset bluetooth yang terhubung dengan spotify-nya, perjalanan tengah malam tanpa tuju...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setengah dua malam, tanggal 22 Agustus ini lagi-lagi Juan cuma bengong ngeliatin lampu jalan yang dia lewati, bersama Risalah Hati yang tengah berputar melalui headset bluetooth yang terhubung dengan spotify-nya, perjalanan tengah malam tanpa tujuan selalu bikin Juan merasa kesepiannya semakin menyedihkan.

Kayak, lo pernah gak sih ngerasa kalau di dunia ini gak ada satupun orang yang peduli dan mau merhatiin lo? padahal ya lo punya teman, lo punya sirkel dimana lo bisa aja membaur disana dan berlagak seperti orang yang begitu bahagia di tengah pertemanan yang sehat dan apa adanya.

Juan juga begitu cuma lebih sering begini, sendirian, kesepian, cuma ada perasaan aneh yang dia tandai sebagai fase dimana dia bodoh, dia goblok. Juan adalah orang yang ingin punya banyak teman tapi di satu waktu juga dia males buat menjamah ranah sosialisasi semacam itu.

Goblok 'kan?

Hingga dering ponselnya memutus lagu yang berputar, menggantinya dengan suara khas dari seberang entah dimana.

"Juan?"

"Lo nangis?"

"Lo udah tidur?"

"Belum."

"Minta tolong boleh?"

"Gimana?"

"Bisa tolong jemput gue? nanti gue sharelock."

"Otw."

Dan suara bengek orang di seberang bikin Juan gak bisa fokus menghayati Strong by One Direction, serotan ingus dan nada bicara yang jelas banget khas orang mewek itu bikin dia jadi nerabas lampu merah terus sampai di lokasi yang harusnya ditempuh dalam dua puluh menit jadi sepuluh menit, mamang rossi aja kalah.

Naditya Adeluna Juwika, berdiri bodoh dengan wajah tertutup tudung hoodie di depan sebuah kosan, tas yang menggantung meleyot di bahu sempitnya, dan tangan yang sekali dua kali tiga sama dengan enam kali ngusap wajahnya hingga Juan sampai dan turun.

"Ada apa?"

"Ngga ada, ayo balik?"

"Dit."

Empunya nama berbalik mau kabur dan tangan Juan gak sengaja narik tudung hodienya sampai kebuka, nampaklah muka Naditya yang lebam-lebam.

Seketika itu Juan ngeliatin ke kosan yang gerbangnya udah di gembok.

Dan narik Naditya terus di endusin udah kayak anjing dan begitu dia narik leher hoodie Naditya.

Distraksi, Sebiru sembilu. [HeeJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang