DOUBLE UPDATE KARENA GUE GABISA TIDUR MEMIKIRKAN EJWIN YANG BELUM BAIKAN.
⚠ // BXB, HOMO, BOYPUSSY, MISGENDERING, EJWIN IN YOUR AREA!
siapa kangen ares–aphrodite???
Kata orang, kalau ragu pergilah ke perpustakaan, dan disinilah Juan sekarang, melangkah gak bertujuan menelusuri lorong demi lorong yang penuh dengan tumpuk baris berbaris buku dengan berbagai jenis dan judul.
Terhitung sudah satu minggu dia dan Naditya perang dingin, akibat kelancangan mulut barokah Juan malam itu, posisi setengah waras oleh gerusan alkohol, Juan menyesal, dan terlalu bodoh buat mikir cara yang paling tepat untuk minta maaf.
Mengingat Nadit bilang benci, Juan agak frustasi, mana orang kosan pada menyudutkan dirinya, antagonis banget lah ibaratnya Juan ini.
Walau bener sih.
Ya, Juan khilaf, mau gimana lagi, sudah terjadi.
Langkah ambil langkah sampai ujung sekarang ketemu ujung, lorong terakhir yang sedikit kena cahaya lampu, gak ada meja disini, tapi langkah Juan berhenti, rasanya kayak ada yang nonjok dadanya sampai kerasa berat dan matanya menatap penuh ke depan.
Seseorang sedang berusaha meraih buku dengan tangga, mungkin buku yang dituju setinggi itu, sampai udah pakai bantuan tangga pun masih belum tergapai, yang jadi sesuatu buat Juan adalah begitu kebetulan orang itu adalah Naditya.
"Cebol." Gumamnya, merasa lucu ngeliat muka melas Nadit yang separuh mungkin udah mulai putus asa buat dapetin bukunya.
Juan melangkah pelan-pelan banget, kedua tangannya masuk saku hoodie, niat mau melewati Naditya begitu saja, kebetulan Juan pakai topi, jadi bisa aja gak ketauan, tapi entah buat apa juga dia mikirin detail gak penting begini.
"Haishhh!"
Duk, duk— "Huwaa—"
Hap!
Lalu ditangkap.
Reflek Juan melesat begitu tangga kayu itu gojlak-gojlek waktu Nadit misuh, hampir aja badannya meet up sama lantai, sampai akhirnya dia lompat dari pelukan orang yang selamatin nyawanya, hiperbola.
"Astaga, makasih Mas, sa—"
Begitu Nadit berbalik, dan langsung mau berterima kasih, ngeliat siapa yang berdiri di depannya bikin dia langsung tercekat.
Tiba-tiba Nadit berbalik dan hendak berjalan menjauh, tapi Juan lebih cepat nahan tangannya, "mana makasihnya, kok gak jadi?" ujar dia.
Nadit menghempas tangannya biar lepas, "makasih," sahutnya.
Ngeraih tas dia yang ada di kursi kuno di sudut lorong, terus berbalik dengan wajah dinginnya, Juan ngeliatin, gak memutar langkah, sampai Nadit hampir melewatinya.
"Naditya."
Langkah Nadit berhenti tepat bersisian sama Juan, cowok itu kemudian memutar tubuhnya sementara Nadit diem aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distraksi, Sebiru sembilu. [HeeJay]
Fanfictionhalaman karya depresi, frustasi, gila, gak waras, stress manusia-manusia gak jelas yang cuma ingin hidup menusiawi; Kosandi Reborn. pernah di : #1 on #taki #1 on #jayseung #1 on #andteam #1 on #yuma