Dua

564 19 13
                                    

Sudah satu minggu Yumi masih belum juga di panggil kerja, padahal lamaran nya sudah di terima dan katanya akan dihubungi lagi tapi nyatanya panggilan itu belum juga datang

"Sedang apa hmm..." Yoongi duduk di samping Yumi membawa segelas minuman coklat panas kesukaan Yumi

"Mereka belum memanggilku.., padahal katanya akan dihubungi lagi.." bibir Yumi mengerucut kedepan membuat Yoongi gemas, saat ini keduanya sedang duduk menghadap balkon menikmati rintik hujan di sore hari, posisi duduk keduanya adalah dengan paha Yumi di atas paha Yoongi, lelaki itu sendiri yang meletakkan nya di atas pahanya sambil mengelus-elus pahanya yang ter-ekspos

"bagaimana kalau dikantorku saja ?" ucapnya masih sambil mengelus menikmati pahanya yang mulus

"tidak, kau akan bosan 24 jam bertemu denganku terus, sudah cukup 2 tahun ini kita bertemu setiap hari.." kalau di pikir-pikir iya juga menurut Yoongi

"ya sudah dengan teman ku saja bagaimana ?" tawaran Yoongi membuat Yumi menatapnya

"Siapa, kan banyak...!"

"Soekjin Hyung.. dia mencari sekretaris baru.., kalau kau berminat aku bisa menghibunginya sekarang.." kemudian dia mengambil ponsel mencari nama Soekjin sambil menunggu jawaban dari Yumi

"eemmm..., baiklah semoga aku diterima..-"

"- tentu saja diterima.. sebentar.." ia mencoba menelfon seseorang dan tak lama kemudian panggilan itu terhubung

"Oh.. Yoongi-ya... ada apa ?" terdengar suara dari seberang sana

"Hyung, apa kau sudah mendapatkan sekretaris baru ?" tanyanya sambil membelai lembut rambut panjang Yumi

"belum, wae..?" tanya Soekjin lagi

"bagaimana kalau Yumi teman 1 flatku.." tanya Yoongi lagi

"kau tidak masalah dia bekerja denganku ?"

"kasihan dia jadi pengganguran tidak jelas jika menunggu panggilan dari tempat lain.."

"baiklah.. aku tunggu besok di ruangan bawa berkas nya.." kemudian panggilan itu terputus

"kau dengar kan.." Yoongi berkata sambil mengelus lagi paha Yumi

"nee..terimakasih Yoongiyaaaa..." kecupan dari Yumi dia berikan pada pipi kenyal milik Yoongi

"kau ini..." senyummya sambil meraba wajahnya yang sudah memerah malu

"lihatlah.. wajahmu memerah..hahahahaha..." lalu keduanya tertawa menikmati rintik hujan yang mulai reda

TBC

Friend with Benefit (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang