18-my antagonis Hyuck

2.4K 170 4
                                    

Typo nya banyak jadi mon maap ye😉
Happy reading🤓

     Mark duduk santai diatas motor besarnya menatap tontonan yang sangat menarik baginya, pagi pagi sudah disungguhi sang pujaan hati yang tengah menjawab lantang ucapan calon mertua Mark.

     "Imut.."

     Mark merasa gemas saat melihat Hyuck yang tengah adu argumen dengan sang camer, daddy nya Hyuck.

     Menurut Mark, Hyuck benar benar dan sangat sangat kiyowok baginya, mata yang melotot, bibir yang monyong monyong saat membalas ucapan sang camer, telunjuk yang tertuju untuk sang camer.

     Kalau di lihat dari mata tetangga, Hyuck lah yang terlihat seperti anak kurang ajar tapi mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi hanya menerka saja, ya itu lah the fower of tetangga.

     Ya walau pun menjawab perkataan orang yang lebih tua itu tidak sopan tapi kalo di diam kan makin menjadi jadi, bukan apa tapi kan anak muda ada saat nya benar iyakan? Dan orang tua juga ada saatnya salah, benarkan?

"Nih author pasti kurang ajar nih ama mak nya"-Lu

"Eyyy gak gitu juga konsepnya"-Author

     Mark hanya menatap dua anggota keluarga itu tanpa ada niat melerai.

     Dapat ia lihat Johnny mendaratkan satu tamparan di wajah kiyowok nya Hyuck, Mark geram tapi tetap tak beranjak dari motor besarnya.

     Kepala Hyuck tertoleh kekanan, tamparan itu pastinya sakit karna suara nya saja sampai ke telinga Mark.

     "Jangan kurang ajar, dasar anak pembawa sial!" Johnny menunjuk wajah Hyuck membuat sang empu menaikkan sebelah alisnya lalu terkekeh.

     "Hahaha... Boleh saya ingatkan? Baru kali ini saya membalas ucapan anda, yang dulu dulu saya cuma diam, anda maki saya, saya diam, anda pukul saya, saya diam, semenjak mommy saya pergi anda selalu memojok kan saya bilang saya pembawa sial, HARUSNYA PEMBAWA SIAL ITU ANDA BUKAN SAYA!!!" suara lantang Hyuck mampu membuat senyum smirk Mark terukir di wajah tampannya.

     "Jangan menyalah kan orang lain, gara gara kau istri saya meninggal, apa itu tidak cukup untuk dikatakan bahwa kau anak pembawa sial?!" Bentak Johnny.

     "Hahahaha!" tawa Hyuck pecah saat itu juga, oh ayolah kenapa pak tua yang sialnya ayah kandungnya ini tidak sadar diri. "Sakit yang saya derita itu keturunan KELUARGA ANDA BANGSAT!! apa anda tidak sadar diri, yang pembawa sial itu KELUARGA ANDA!! KELUARGA ANDA JOHNNY!!!" dada Hyuck naik turun, rasanya beban yang selama ini ia pikul sendiri terbang membuat tubuhnya rilex, "Damai sekali" batin nya.

     Rahang Johnny mengeras, ia marah benar benar marah.

     "Saya menyesal telah membesarkan anak pembawa seperti kau!"

     "Daddy!!"

     Mark berdecak, apa apa an orang ini mengganggu acara menontonnya saja, suara itu berasal dari cucu sulung keluarga Seo, Hendery.

     Hendery melangkah lebar kearah keduanya diikuti anak pungut keluarga Seo, Wonyoung.

     "Daddy tenang oke? Hyuck juga tenang ya" ucap Hendery dan tentu saja mendapatkan lirikan bom bastik side eyes khas Hyuck.

      "Kamu jangan bela anak pembawa sial ini! Pergi dari rumah saya!" usirnya pada Hyuck.

      "Daddy cukup!" Hendery menggeleng. "Hyuck jangan dengerin daddy ya? Hyuck adek abang jangan pergi oke?"

     "haha.. Dengar ini , Kekayaan keluarga Seo udah di bagi dua yang satu Seo Johnny dan yang satu Seo Ten tapi sekarang saya yang jadi penerusnya, jadi rumah ini setengah punya saya, kalo anda mau ngusir saya, oke saya akan jual bagian saya, bagaimana?" ucap Hyuck sambil memberikan smirk kiyowok nya.

     Mark neomu jinjja bangga pada Hyuck, lihat lah sang pujaan lembeknya sangat gagah perkasa, sangat kiyowok bukan?.

     Amarah Johnny memuncak, ia melangkah masuk meninggalkan Hyuck yang tengah tersenyum puas atas reaksi Johnny yang tidak bisa membalas perkataan nya.

     Hendery menatap Mark yang tengah tersenyum smirk kearahnya, Hendery menghelah nafas nya, pasangan itu sama sama tersenyum smirk tidak jelas membuat Hendery jengkel tapi ia tidak bisa apa apa.

     Wonyoung berlari kearah Mark.

     "Kak Mark pasti mau jemput Wonyoung kan? Ayo Wonyoung udah siap" ucapnya, Hendery menepuk keningnya, yaampun tidak bisakah adiknya ini melihat keadaan.

     Lihat lah sekarang Hyuck menatap tajam kearah Wonyoung yang tengah bergelayut dilengan Mark yang berusaha melepaskan lengannya dari Wonyoung. Tidak sadarkah Wonnyoung bahwa pawang Mark sedang marah saat ini.

     Hyuck melangkah kearah Wonyoung dan langsung menendang kaki perempuan itu.

    "Shtt ih Hyuck kok gitu sih, kaki Wonyoung sakit jadinya. Kak Mark kaki Wonyoung sakit~" rengeknya di akhirnya.

    "Keknya anak pungut tuh kek gini semua deh, udah tau nih gondok punya gue masih gatel sama pacar orang, sadarnya babi" lalu Hyuck dengan sengaja menginjak kaki Wonyoung.

     "Hyuck!" Hendery melangkah ke arahnya.

     "Apa mau marah!!" bentak Hyuck, Hendery menggeleng.

     "Bukan kek gitu, Hyuck jangan kek gitu lagi ya" Ucap Hendery sambil mengusap lembut surai Hyuck yang tentu saja langsung di tepi sang empu.

     "Gak usah pegang pegang, emang lo siapa ngatur ngatur gue?" ucap Hyuck sengit.

     "Abang, Abang kamu Hyuck"

     "Dih ngaku ngaku, ayo berangkat Melk, disini banyak babinya" ajak Hyuck, Hendery menggeleng pasrah, ia maklum untuk balasan Hyuck, ia terima itu.

     Mark dan Hyuck pergi dari perkarangan rumah Hyuck menyisakan Hendery dan Wonyoung yang masih selesehan di tanah.

     "Abang!" panggil Wonyoung, Hendery menoleh dan terkekeh melihat Wonyoung.

     "Adek ngapain duduk disitu gak mau sekolah?"

     "ih Jahat!"

     Wonyoung berdiri meninggalkan Hendery lalu masuk kedalam mobil yang akan mengantarnya kesekolah.

     "yaampun punya adek kek gini semua, Sabar Dery anak sulung memang kek gini nasibnya" lalu melenggang menaiki motornya.

     Balik ke dua pemeran utama kita, Mark dan Hyuck yang telah sampai di parkiran sekolah.

     Mark menatap pipi Hyuck yang merak karena tamparan itu lalu mengelus lembut pipi cubby Hyuck.

     "Sakit?" tanya Mark dan Hyuck mengangguk dengan mata berkaca kaca.

     "Iya, Daddy namparnya keras banget, Pipi Hyuck sakit Melk" adunya tadi saja sempat tertawa dihadapan Johnny tapi kenapa sekarang berkaca kaca.

     "Ih kenapa diam aja, harusnya tuh dicium biar sembuh" ucapnya, kenapa Mark sok sok an tidak tau.

     Mark terkekeh lalu mengecup lama pipi Hyuck, tiba tiba Mark teringat sesuatu dan menjauh dari Hyuck tanpa jarak, tau kan?

     Mark menatap tajam Hyuck membuat yang ditatap gugup.

     "Tadi lu bilang Babi kan? Belajar dari mana?"

     "Mampus..."

Jangan lupa Vote dan Commentnya ya para readers.

Semangat untuk para readers😉

    
    

My Antagonis | Markhyuck |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang