Sejak hari itu dan sampai satu Minggu lebih, Jiwoong belum bertemu Hanbin. Pertemuan mereka selama ini, interaksi manis mereka, semuanya bagai mimpi untuk Jiwoong.
Jiwoong memang mengganti nomornya karena beberapa alasan pribadi, tapi dia tetap menyimpan nomor Hanbin. Dia tidak berani mengirimi pesan lagi setelah pesannya di abaikan oleh si manis waktu itu.
Jiwoong galau. Dia jadi tidak mood melakukan apapun, bahkan terang-terangan bermalas-malasan. Bahkan laprak nya saja tidak dia kerjakan.
"Woy Woong, bangun lo jangan tiduran mulu." Seowon menegur Jiwoong yang kini sedang merebahkan kepalanya di atas meja dengan wajah lesu dan lunglai.
Jiwoong tidak menanggapi, dia masih terlihat uring-uringan. "Woy Woong! Budeg ya lu? Atau sengaja emang di buat-buat?" Seowon terlihat kesal karena Jiwoong memilih mengabaikan nya.
"Kenapa lagi ini anak?" Woongki menghampiri keduanya.
Seowon menggeleng tidak tahu, "dari kemarin dia udah kayak gini. Udah kayak orang putus cinta aja lo."
Jantung Jiwoong serasa di timpuk beton lima ton begitu mendengar penuturan gamblang Seowon. Jiwoong akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap komting kelasnya itu dengan tatapan terluka.
Seowon jadi bergidik ngeri, "kenapa lo astaga, bikin takut aja."
"Berarti tebakan lo tepat sasaran Won. Waw, bang Jiwoong lagi naksir seseorang? Siapa tuh?" Si cabe-cabean bertanya dengan nada genit.
Jiwoong kembali menjadi tidak mood. Bukan hanya karena kesalahpahaman nya malam itu, juga karena pesannya yang tidak kunjung di balas Hanbin, juga tentang Hanbin yang resign tanpa mengatakan apapun padanya.
Apa Hanbin benar-benar menghindari nya?
Jiwoong jadi makin galau.
"Won, kalo semisal lo di ghosting sama crush yang lo kejar-kejar sampe effort bikinin dia makanan di pagi-pagi buta, gimana perasaan lo?" Jiwoong akhirnya memutuskan untuk bertanya. Dia tahu mantan Seowon itu banyak, bahkan dia terkenal mengoleksi mantan. Di kampus itu bahkan mantannya berasal dari tiap fakultas yang berbeda.
Dia ingin tahu saja apa tanggapan Seowon mengenai Hanbin dan dirinya. Siapa tahu dia dapat pencerahan--
"Berarti cara pedekate lo sampah." Balas Seowon kejam. "Itu maksudnya lo kan? Lo ngejar-ngejar crush lo sampe bikinin dia makanan pagi-pagi buta tapi dia tiba-tiba ghosting lo? Jadi lo galau karena itu? Kalo kata gue sih lo nya yang pake cara sampah makanya di ghosting."
Kejam amat. Jiwoong jadi tertampar kenyataan.
Apa benar selama ini cara pedekatenya kayak sampah?
Jiwoong mewek mendadak, membuat Seowon dan Woongki panik seketika, "woy Woong bercanda elah, letoy amat hati lo."
"Lo seme apa bukan sih? Gitu doang mewek." Ucap Woongki sambil menepuk-nepuk bahu Jiwoong.
"Udah ah gue pergi aja!" Jiwoong berdiri, meraih tasnya dan menjauh dari kelas, mengabaikan teriakan Seowon dan Woongki yang meminta maaf padanya.
ו×
Meskipun galau, Jiwoong tetaplah mahasiswa teladan. Dia tidak pernah bolos kelas dan selalu mengerjakan tugas tepat waktu. Dia juga masih aktif dalam sesi tanya jawab di kelas.
Seperti hari ini pak Jaehyun memaparkan materi yang tidak pernah Jiwoong pahami, tapi dia tetap berusaha fokus untuk mendengarkan.
Jaehyun akhirnya menutup kelasnya. Desahan lega terdengar dari murid-murid yang juga menahan kantuk mendengarkan penjelasan kaku dan monoton Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minimarket Love [WoongSungz] -[END]-✓
Jugendliteratur[Warn! Boys Love, BxB] [Woongsungz/Jyungbin] Pertemuan tidak terduga antara Jiwoong dan staff paruh waktu di minimarket, Hanbin. Juga kisah manis yang terjalin di antara mereka. ×•× Start: 13 Agustus 2023 Finish: 17 Maret 2024