11|| Dia Pacar Gue!

399 42 2
                                    

Setelah hari itu, pak Jaehyun kembali meminta nya untuk mengambil pesanan brownies nya dari pak Jeonghan di fakultas sebelah.

Jiwoong kembali harus menuruti perintah Jaehyun demi nilai nya. Beginilah kalau menjadi budak nilai seperti Jiwoong. Dia harus rela menjadi babu pribadi Jaehyun.

Sebenarnya ini bukan kali pertama pak Jaehyun menyuruhnya ini dan itu. Sejak dirinya semester dua, dosen nya itu sudah menjadikan nya sasaran empuk untuk di suruh-suruh. Apa di mata pak Jaehyun muka Jiwoong itu mirip muka babu? Jadi dia layak buat di jadiin babu pribadi seenaknya.

Entah dimana letak kesalahan Jiwoong sehingga hanya dirinya yang di pergunakan pak Jaehyun.

Pernah satu kali, dia bertanya pada dosennya itu. "Pak kenapa suruh saya terus? Kan komting kelas ini si Seowon."

Terus pak Jaehyun malah menjawab, "kenapa? Nggak senang? Mau nilai kamu saya kurangi karena etika kamu jelek melawan dosen? Iya?"

Kan Jiwoong jadi ciut. Sejak saat itu dia tidak banyak berkutik kalo tiba-tiba di suruh oleh pak Jaehyun. Jiwoong masih mau lulus tepat waktu.

Daripada itu, Jiwoong sebenernya juga sukarela di suruh untuk kali ini karena dia memang berencana pergi ke fakultas itu lagi untuk memastikan apakah benar dia salah lihat atau tidak semalam.

Apakah sosok itu benar Hanbin atau tidak.

Dalam hati Jiwoong berdoa mati-matian, berharap semoga sosok itu benar-benar Hanbin-nya. Jiwoong ingin kejelasan dari Hanbin langsung. Dia lelah overthingking setiap hari, dan hampir tidak bersemangat melakukan apapun karena hatinya tidak tenang. Dia ingin Hanbin mengkonfirmasi ada hubungan apa dia dengan lelaki waktu itu, kenapa pesannya tidak di balas, dan kenapa dia resign.

Jiwoong harus tahu!

Jadi dia melangkahkan dengan percaya diri memasuki gedung kampus. Tujuan pertamanya tentu saja adalah mengambil brownies pak Jaehyun.

Jiwoong mengangkat dagunya percaya diri ketika sekali lagi dirinya menjadi sorotan para adik kelas yang menatapnya kagum.

"Dimana ya dek Abin..." Jiwoong mengedarkan pandangannya kesana kemari.

Jiwoong mencoba memutar otaknya untuk berpikir, "kayaknya kemarin gue lihat di tangga pas mau ke ruangan pak Jeonghan deh. Apa gue cari kesana aja ya?" Gumamnya sambil terus berjalan.

Ketika Jiwoong fokus untuk melirik ke sana kemari, tiba-tiba saja mata Jiwoong menangkap sesosok lelaki yang dia cari sedang berjalan membelakangi nya menuju kantin. Jiwoong melotot kaget dan segera berlari cepat untuk mengejar sosok itu.

"Dek Abin!" Teriaknya sambil memegang bahu sosok itu. "Darimana aja? Kenapa chat mas nggak di balas? Kenapa resign nggak bilang-bilang? Juga siapa cowok yang anterin kamu kemarin? Kenapa chemistry kalian dapet banget sampe bikin salah paham?" Jiwoong mengajukan rentetan pertanyaan pada sosok yang bahkan belum berbalik badan itu.

Jiwoong semakin syok lagi ketika sosok itu berbalik badan dan ternyata itu bukan lah Hanbin melainkan orang lain. Dia salah orang. Orang itu mengerutkan keningnya tidak senang, "lah kamu siapa? Emangnya kita kenal?"

Sumpah Jiwoong malu banget rasanya. Dia berharap bisa resign aja dari dunia apalagi ketika tatapan lelaki itu mengernyit aneh ke arahnya.

"Eh sori sori, gue kira lo temen gue." Jiwoong meringis pelan.

Lelaki itu semakin mengerutkan keningnya jijik, "iyuh, modus ya lo? Geli gue, jauh jauh lo!" Lelaki itu mengusap kedua pergelangan tangannya seakan sedang menolak bala. Kemudian setelah itu berlari pergi darisana.

Jiwoong di tinggal kan ternganga tidak percaya di tempat.

Apa-apaan?!

Siapa yang mau modus hey!

Minimarket Love [WoongSungz] -[END]-✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang