Jiwoong menghentikan motornya tepat di depan minimarket tempat Hanbin bekerja. Bisa Jiwoong lihat dari tempatnya berhenti Hanbin tengah berbicara dengan seseorang. Pemuda manis itu menepuk bahu lawan bicaranya dan berjalan keluar minimarket. Sepertinya lawan bicara Hanbin adalah orang yang akan menggantikan shift nya yang sudah selesai.
Hanbin mendorong pintu minimarket dan dia bertemu pandang dengan Jiwoong yang sudah menunggu nya. Hanbin tersenyum lebar dan manis, membuat jantung Jiwoong berdegup kencang.
"Mas Iwung, baru sampai?" Hanbin menyapa dengan ramah ketika sudah berada di dekat Jiwoong.
Meskipun tidak terlalu dekat, tapi Jiwoong bisa mencium aroma parfum yang di pakai Hanbin. Aroma nya seperti permen kapas, lembut dan manis. Sangat cocok dengan Hanbin yang selalu terlihat manis.
Hanbin kini mengenakan Hoodie berwarna putih, sehingga membuat wajahnya semakin cerah. Duh, Jiwoong bisa mimisan di tempat jika terlalu lama memandangi sang pujaan hati.
"Mas Iwung?"
"Eh maaf dek, mas melamun." Jiwoong membuang wajahnya ke samping, berusaha menutupi wajahnya yang mungkin memerah saat ini.
Hanbin terkekeh pelan. Sangat menyadari apa yang terjadi pada Jiwoong. Hanbin itu bukan orang yang tidak peka. Dia sadar dan paham apa yang terjadi pada Jiwoong saat ini.
'Mas Iwung kalo salting lucu.' Gumamnya dalam hati.
"Ayo mas, entar kemalaman." Hanbin menepuk pelan bahu Jiwoong yang terlihat gelagapan.
"Ayo naik dek."
Hanbin segera naik. Dia sedikit memberi jarak antara dirinya dengan Jiwoong sehingga dadanya tidak bersentuhan dengan punggung Jiwoong. Dia merasa tidak sopan jika menempel, apalagi mereka tidak dekat. Dia tahu Jiwoong kemungkinan besar menyimpan perasaan padanya. Tapi tetap saja mereka baru berkenalan. Hanbin bukan orang murahan yang akan menempel padahal belum memiliki status jelas.
Jiwoong jelas menyadari itu dan menghargai nya. Dia tidak akan memaksa Hanbin untuk mendekat. Dia tidak ingin Hanbin risih.
"Seenggaknya pegangan dek, mas takut adek jatuh." Jiwoong menepuk bahunya, "pegang bahu mas aja."
Hanbin tersenyum dan mengangguk. Kedua tangannya memegang pundak Jiwoong, sementara pemuda itu akhirnya menyalakan motornya dan melaju menembus dinginnya malam.
"Nggak kedinginan dek? Mas bisa pinjemin jaket mas."
Hanbin menggeleng, "Hoodie ini udah cukup. Justru mas yang lebih butuh jaket itu, mas yang di depan, lebih kena terpaan angin."
Jiwoong tertawa bangga, "mas mah kuat. Dingin kayak gini nggak ngaruh. Mas kan keturunan superhero, jadi nggak ada angin dingin yang bisa bikin mas menggigil."
Apasih Woong, prik banget.
Tapi justru candaan itu membuat Hanbin menahan tawa. Jiwoong yang jenaka seperti ini memang selalu sukses membuatnya tertawa.
"Iya deh, mas yang paling kuat." Hanbin tertawa.
Hati Jiwoong menghangat. Dia bahagia Hanbin merespon candaannya sesuai dengan yang dia harapkan dan tampak nyaman dengan nya.
Selama ini ketika dia mengutarakan candaan, teman-teman setannya malah memandang nya aneh dan geli. Baru kali candaannya di respon dengan baik. Bagaimana Jiwoong tidak terharu?
"Dek mau singgah makan malam dulu? Kamu belum makan kan?" Tawar Jiwoong.
"Duh nggak usah mas, nanti malah makin ngerepotin."
"Mas nggak merasa kerepotan kok."
"Tapi--"
Kruyuukkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Minimarket Love [WoongSungz] -[END]-✓
Novela Juvenil[Warn! Boys Love, BxB] [Woongsungz/Jyungbin] Pertemuan tidak terduga antara Jiwoong dan staff paruh waktu di minimarket, Hanbin. Juga kisah manis yang terjalin di antara mereka. ×•× Start: 13 Agustus 2023 Finish: 17 Maret 2024