12|| Ciuman?

554 54 11
                                    

"Mas Iwung nggak di apa-apain kan sama tuh cewek? Dia memang gitu mas, semua cowok dia deketin. Mas lagi sial aja ketemu dia." Cerocos Hanbin setelah menyeret Jiwoong ke taman kampus. Setelah mereka sampai, Hanbin berbalik dan menatap Jiwoong sambil tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit.

Senyuman khas Hanbin sekali. Senyuman yang tidak Jiwoong lihat selama seminggu ini.

Jiwoong memiliki banyak sekali pilihan pertanyaan di otaknya sampai dia bingung bagaimana harus mengungkapkan nya. Hanbin yang selama ini dia cari-cari kini muncul secara mendadak di hadapannya. Belum lagi soal dua ciuman itu! Bukan hanya satu kali tapi dua kali!

Bolehkah Jiwoong pingsan sekarang?

Oh, nanti dulu. Dia harus mendengar penjelasan Hanbin terlebih dahulu.

"Siapa cowok yang nganter kamu malam satu Minggu yang lalu? Mukanya kayak orang China. Dia bukan pacar kamu kan dek?"

Justru pertanyaan itu yang keluar lebih dahulu.

Hanbin nyengir lucu, "oh bang Hao. Dia sahabat ku dari SMA dulu mas. Aku dulu sahabatan sama empat orang, namanya Gyuvin, Gunwook, bang Hui, dan yang anter aku semalam, bang Hao. Kami benar-benar udah dekat, dan sahabatan erat banget. Bang Hao sendiri udah punya pacar kok." Jelas Hanbin. Dia juga sebenarnya bingung sendiri kenapa menjelaskan dengan begitu detail pada Jiwoong, seakan-akan tidak ingin Jiwoong salah sangka padanya.

Hati Jiwoong rasanya plong dan lega seketika. Seluruh bebannya seakan terangkat begitu mendengar penjelasan Hanbin. Akhirnya Jiwoong bisa lega, berarti Hanbin benar-benar tidak memiliki pacar, jadi dia benar-benar yakin memiliki kesempatan besar.

Percaya diri sajalah dulu.

"Terus kenapa kamu nggak balas pesan mas? Mas udah nungguin." Jiwoong malah kelihatan seperti orang yang tengah ngambek.

Hanbin memiringkan kepalanya bingung, "oh, aku ganti hape mas. Hapeku nyemplung di bak mandi gegara bang Hao. Terus aku beli hape baru dan chat mas Iwung, tapi malah nomor mas yang nggak aktif." Hanbin mengerucutkan bibirnya. Jiwoong mati-matian menahan diri untuk tidak maju dan menggigit bibir Cherry Hanbin yang berwarna kemerahan itu.

Aduh! Seseorang tolong sadarkan otak Jiwoong yang mulai nggak benar ini!

Jiwoong menampar pipi nya sendiri, menimbulkan suara nyaring yang membuat Hanbin tersentak kecil.

"Mas juga ganti hape, nomor juga sekalian. Mas gak chat adek lagi karena adek nggak balas chat mas, mas pikir adek ghosting mas dan nggak mau lagi berhubungan lagi sama mas." Jiwoong buru-buru ikut menjelaskan juga.

Hanbin terbengong sebentar sebelum akhirnya tertawa. Tawa Hanbin renyah dan enak untuk di dengar. "Mana mungkin kan aku ghosting mas Iwung?" Hanbin mengedipkan sebelah matanya, membuat Jiwoong otomatis sesak napas dadakan.

Hanbin ternyata jago bikin jantung Jiwoong mau meledak!

Semoga dia tidak mati muda.

Jiwoong seketika teringat ciuman, atau mungkin kecupan, Hanbin yang tadi. Wajahnya sontak memerah sempurna hingga merambat ke lehernya.

"Dek... yang tadi itu maksudnya apa ya?"

"Hah? Yang tadi?"

"Iya yang tadi."

Hanbin bingung pada awalnya, tapi kemudian otaknya langsung terkoneksi dengan adegan kecupan tadi. Hanbin ketawa setan di dalam hati, apalagi melihat wajah kaku dan malu-malu Jiwoong padanya. Benar-benar lucu dan minta di goda!

Oke, ayo kita main sedikit.

Hanbin mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum jahil, "yang tadi yang mana?"

Minimarket Love [WoongSungz] -[END]-✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang