03|| Nomor Dek Abin

585 78 16
                                    

Jongwoo megap-megap setelah Jay dan Ricky menceritakan tentang Jiwoong. Jongwoo sendiri tidak melihatnya secara langsung, jadi dia menyesal karena ketinggalan.

"Serius itu si Jiwoong kayak gitu? Kok gue jadi penasaran bentukan si Hanbin itu gimana ya sampe bisa bikin dia bulol gitu." Ucapan Jongwoo di angguki Jay dan Ricky

"Dari deskripsi Jiwoong sih dia sempurna banget kayak ga ada celah." Jay menjawab.

"Gimana kalo nanti pas Jiwoong ke minimarket itu lagi buat ngapel, kita buntuti dia?" Saran Ricky.

"Ide bagus ide bagus."

Dan dari sinilah awal mula trio stalker Jiwoong terbentuk.

ו×

Jiwoong deg degan. Untuk kedua kalinya dia akan mengunjungi minimarket itu. Namun kali tujuannya bukanlah membeli kondom seperti waktu itu. Tujuan Jiwoong kali ini bersih dan sehat. Dia ingin berkenalan dengan sosok manis yang berhasil mengalihkan seluruh perhatian nya dari dunia.

Jiwoong sendiri juga bertanya-tanya mengapa dia bisa jatuh sedalam itu pada seseorang yang bahkan baru dia temui satu kali? Itu juga berkat momen memalukan dan dare dari teman-teman setannya.

Jiwoong dan Hanbin tidak saling mengenal. Jiwoong tidak tahu siapa Hanbin, bagaimana sifatnya, berapa usianya, tempat tinggalnya juga dimana Jiwoong tidak tahu.

Tapi dia tidak bisa membohongi dan menyangkal perasaan nya bahwa dia jatuh cinta.

Hanya dengan wajah Hanbin.

Sebut saja Jiwoong orang yang hanya memandang fisik dan wajah seseorang. Jiwoong tidak ingin munafik, tapi wajah Hanbin benar-benar tipenya, dan dia menyukai Hanbin karena wajahnya. Dan mungkin saja setelah mengenal lebih jauh, Jiwoong akan menyukai segalanya dari diri Hanbin.

Jiwoong menatap minimarket di ujung jalan sana dengan gugup. Dia sudah mengenakan setelan terbaiknya. Celana jeans dan jaket hitam bermerk. Dia juga sudah menata rambutnya dengan baik. Bahkan dia sudah duduk di depan cermin selama dua jam!

Dia ingin melakukan yang terbaik untuk memberikan kesan yang bagus pada Hanbin.

Setelah pertemuan pertama mereka yang memalukan, Jiwoong tahu image nya jelek. Hanbin pasti mengira dia lelaki gampangan yang suka meniduri orang di sana-sini.

Jiwoong berharap dia juga bisa mengatakan pada Hanbin kebenaran nya. Bahwa dia sama sekali bukan orang seperti itu, dan bahwa dia hanya mendapatkan dare dari Jaysat (Jay bang**Sat) itu.

"Semangat Jiwoong, lo pasti bisa. Target lo hari ini kenalan sama dia dan dapetin nomor telepon nya. Lo harus percaya diri! Lo itu ganteng!" Jiwoong menyemangati dirinya sendiri. "Oke, gas!"

Dia berjalan dengan penuh percaya diri menuju minimarket. Semakin dekat langkah nya menuju pintu, semakin tidak beraturan lah jantungnya.

Jiwoong terus memaksakan diri hingga akhirnya dia berhasil menyentuh pintu kaca minimarket. Jiwoong menyoraki dirinya sekali lagi dan membukanya perlahan.

"Selamat datang! Selamat berbelanja." Sebuah suara ramah dan halus memasuki indera pendengaran Jiwoong.

Jiwoong tertegun di depan pintu, dia bisa melihat sosok si manis, Hanbin, tengah tersenyum padanya dari kasir.

Jantung Jiwoong mencelos, 'sialan' batinnya.

Dia sudah menyiapkan kepercayaan dirinya, tapi begitu berhadapan langsung dengan Hanbin, Jiwoong merasa blank lagi.

Hanbin mengerjapkan matanya bingung. Dia memiringkan kepalanya lucu dan bertanya dengan nada lembut, "ada apa ya mas?"

Jiwoong mau pingsan saja rasanya. Mas. HANBIN MANGGIL DIA MAS!

Minimarket Love [WoongSungz] -[END]-✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang