Hawa yang tercipta tidak begitu bagus di sini. Setelah berhasil memisahkan Seungmin dan Junghwan harusnya Minho ajak pacarnya pulang, tapi dua laki-laki yang duduk berhadapan ini justru ingin duduk bersama. Minho sungguh tidak paham tujuannya.
Dia berdeham pelan hingga menarik atensi keduanya. Buat suasana semakin canggung. Dengan gugup Minho buka botol minumnya, tapi kenapa susah sekali.
Junghwan ulurkan tangannya ingin bantu. Namun Seungmin menahannya dengan alis bertaut tidak senang. Tangannya yang ada di atas tangan Junghwan mencengkeram tangan anak itu, lalu menariknya. Begitu lepas dari botol minum Minho dia campakkan kasar. "Pacarku," katanya. "Nggak usah sok peduli," lalu dia ambil alih botol minum Minho dan membukakannya dengan mudah. "Begitu saja nggak bisa."
"Nutupnya terlalu kencang tadi," bibir bawah Minho turun ke bawah. Dia Minho airnya cepat untuk hilangkan rasa tidak nyaman akibat tatapan tajam dua pemuda yang lain.
"Bagaimana bisa kamu kasar sama pacarmu sendiri?" Junghwan geleng kepala tidak habis pikir. Wajahnya jelas dia tengah meremehkan Seungmin.
"Kasar bagaimana? Kan aku bantu," balas Seungmin tidak senang. "Anak kecil diam saja."
"Badanku sama besarnya dengan badanmu," balas Junghwan.
"Masa iya? Tanding di ring juga kalah."
"Wah," Junghwan tertawa sambil mendengus. Tidak percaya akan dihina sebegininya. Ini jelas menyakiti egonya sebagai lelaki tangguh. "Kalau mau buktikan, ayo, di mana?"
"Terserah, atur saja. Aku ikuti apa maumu," ujar Seungmin. Dia yakin anak kecil di depannya ini hanya banyak omong. Action-nya nol.
"Sudahlah, jangan diperpanjang," Minho coba menengahi. "Junghwan cuma nemeni aku duduk tadi, Seung."
"Siapa bilang?" Sahut Junghwan. Buat Minho memelototkan matanya geram. Anak ini dibela malah cari masalah. "Aku sengaja nunggu pacarmu, kak," katanya. Lalu dia beralih pada Seungmin, "yang menang tanding jadi pacar kak Minho, deal?"
"Nggak tanding pun aku memang pacarnya," balas Seungmin agak emosi. Sebenarnya sangat emosi, tapi coba dia redam. Inginnya pun langsung hajar, tapi tidak elit kalau begitu.
"Loh, kalau kamu kalah berarti kak Minho jadi pacarku yang artinya, kalian putus."
"Kurang ajar," Seungmin tidak tahan lagi. Dia bangkit dari duduknya dan langsung menarik baju Junghwan.
"Jangan!" Pekik Minho frustasi. Dia tarik Seungmin, menjauhkan pemuda itu dari muridnya. "Sudah, nggak usah diributin."
Tapi keduanya tidak mau dengar. Minho semakin frustasi dan bingung. Dengan kesal dia berujar, "terserah kalian, aku mau pulang sama kakakku."
Waduh, Seungmin langsung melepas cengkeramannya. Bisa gawat kalau sampai Brian datang dan tahu kejadian ini. Bisa semakin buruk image-nya di depan calon kakak iparnya itu. Dia tarik tangan Minho, "nggak, nggak, pulangnya sama aku." Namun sebelum pulang dia balik badan pada Junghwan dan berpesan, "urusan kita belum selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE GUM | 2MIN [✓]
FanfictionBanyak yang iri pada Minho. Iri karena seorang Minho yang biasa-biasa saja bisa pacaran dengan Seungmin, yang kata orang mirip pangeran negeri dongeng. Ganteng, baik hati, pintar, kaya, dan ganteng lagi, pokoknya ganteng terus. Dalam hati Minho men...