Seungmin sandarkan punggungnya ke kepala ranjang setelah kirim pesan pada Minho. Mereka chat terakhir kemarin pagi dan setelah itu tidak ada chat lagi. Seungmin awalnya hanya menunggu Minho mengiriminya chat seperti biasa, tapi ditahankan ternyata tidak ada juga. Jadi, dia kirimkan chat lebih dulu.
Pikirannya kemudian berkelana, memikirkan kemungkinan apa yang buat Minho tiba-tiba menghilang begini.
Apa Minho dengar pembicaraannya dengan Jeongin kemarin?
Atau dia ada salah bicara?
Kalau iya, matilah dia. Seungmin hanya iseng pada Jeongin dan Jeongin pun jelas tahu dia tidak serius. Mana mungkin Seungmin belum move on dari bajingan kecil itu.
Tidak akan mungkin Seungmin perlakukan seseorang sebaik dia memperlakukan Minho kalau dia tidak ada rasa. Mana mau dia keluar effort untuk antar anak itu pulang padahal bisa pulang sendiri. Tidak mungkin juga dia selalu belikan makan, minum, dan bantu mengerjakan tugasnya kalau dia tidak sayang. Seungmin tidak mau berupaya terlalu besar untuk orang yang bukan siapa-siapa bagi dirinya.
"Kayaknya iya dia salah paham."
Seungmin buka lagi chat room-nya dengan Minho, mengetikkan beberapa kalimat yang mungkin saja ada benarnya dan mungkin juga salah. Jika benar dia siap memberi penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE GUM | 2MIN [✓]
FanfictionBanyak yang iri pada Minho. Iri karena seorang Minho yang biasa-biasa saja bisa pacaran dengan Seungmin, yang kata orang mirip pangeran negeri dongeng. Ganteng, baik hati, pintar, kaya, dan ganteng lagi, pokoknya ganteng terus. Dalam hati Minho men...