14. Mati Aku (2)

3.7K 297 77
                                    

Warning!🔞Yang di bawah umur pulang dulu, chapter depan main lagi ke sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!
🔞
Yang di bawah umur pulang dulu, chapter depan main lagi ke sini

***

Seungmin ikuti motor Minho dari belakang. Membiarkan pacarnya itu memimpin jalan.

"Mau mampir beli makan dulu nggak, Seung?"

"Ada makanan di kos," jawab Seungmin. Jadi, Minho melajukan motornya lebih cepat setelahnya. Dia pikir mereka mau mampir beli makan dulu, makanya jalannya lambat.

Setibanya di kos, Minho turun dan menunggu Seungmin di ujung tangga. Tingkah tidak biasanya buat si pemuda bermarga Kim menaikkan alis heran. "Kenapa nggak naik?"

Bibir Minho maju sedikit, "nanti disuruh buka pintu lagi," katanya.

Minho sadar waktu itu dia disindir, makanya tidak mau jalan lebih dulu lagi. Walaupun dia bisa modus mengelus paha Seungmin, tapi tetap saja dia merasa malu.

Jawaban dari Minho menghadirkan tawa di bibir Seungmin. Pemuda itu mengusak rambut pacarnya gemas, lalu naik lebih dulu. Kini berganti dia yang memimpin jalan dan membuka pintu kos dengan cepat.

"Akhirnya aku bisa masuk ke sini lagi," Minho merentangkan tangannya lebay, menghirup udara sekitar yang harumnya khas Seungmin sekali.

Satu hal yang tidak Minho sadari adalah ruangan sepetak itu harumnya langsung berubah saat dia masuk.

Harum yang seharusnya bau parfum Seungmin, dengan sedikit sentuhan musk, lavender, dan bergamot tertimpa aroma bubble gum menyengat milik Minho.

"Cuci kaki dan tanganmu," suruh Seungmin. Dia paling anti yang kotor-kotor.

"Bersih kok," balas Minho sambil menunjukkan tangannya.

Namun Seungmin bersikeras menyuruhnya cuci tangan dan kaki, jadi dengan pasrah Minho lakukan hal itu. Begitu dia keluar dari kamar mandi dia bisa lihat Seungmin sudah rebahan di atas ranjang.

Haruskah Minho memulai misi delapan belas plus?

Senyumnya merekah penuh tendensi buruk. Niatnya sudah pasti ingin mengeksploitasi Seungmin agar menuruti maunya dia.

Tunggu dulu, apa ini momen yang pas? Minho bertanya-tanya dalam hati. Mereka baru saja baikan. Bagaimana kalau Seungmin marah lagi karena kelakuannya?

Minho mendecih, memang siapa yang peduli. Tidak mungkin Seungmin marah saat dikasih enak.

Astaga, otaknya mikir apa. Minho pukul kepalanya berkali-kali.

"Jangan gila dulu, proker kita belum selesai," ujar Seungmin santai sambil balas chat temannya.

Padahal baru baikan, tapi mulut presma kampusnya ini sama sekali tidak berubah. Minho menghentakkan kakinya, lalu berjalan mendekati Seungmin di ranjang. Dengan sengaja dia jatuhkan tubuhnya di atas pemuda itu hingga Seungmin tersentak.

BUBBLE GUM | 2MIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang