~Bab 14

478 12 0
                                    

Bab sebelum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bab sebelum nya
.
.
.

Yuna pun turun dari mobil dan memasuki kantor nya.Nona kita sudah sampai" ucap dirga

.
.
.
.

Ke esokan harinya Nico terbangun di ruangan serba putih yang cukup asing baginya.

"Ugh..dimana ini" ucap Nico berusaha bangun.

Dengan posisi yg terduduk di atas Bed pasien, Nico mengamati sekeliling ruangan tersebut.

Cklekk...

Saat sedang asik mengamati sekitar, tiba tiba pintu ruangan tersebut terbuka. Nicolas dengan sepontan melihat ke arah pintu tersebut.

Tubuh Nico menjadi gemetar ketakutan saat melihat siapa orang yg masuk ke dalam ruangan tersebut.

Seketika ingatan saat ia berumur 7 tahun yg tak ingin ia ingat lagi terlintas di benak nya.

Air matanya mulai turun cukup deras

flashback on

Disebuah ruangan kecil dan gelap terdengar suara isak tangis seorang anak kecil

"Dunda...hiks nico takut..hiks hiks" tangis Nico kecil

"Nicol ndak cuka di cini hiks...dicini gelap nico atut hiks...bundaa..bunda di mana hiks..selamatkan nico..." tangis Nico kecil yg duduk meringkuk di pojok ruangan.

Sudah 1 minggu lamanya Nico kecil terkurung di dalam ruangan itu. kecil, gelap, dan kotor itulah kata yg bisa menggambarkan kondisi ruangan tersebut.

Brak...

Suara puntu yg di buka dengan kasar

Nico yg terkejut semakin gemetar ketakutan.

Prang..

"Heh bocah makan itu, jangan sampai kau tidak memakan nya, DENGAR TIDAK" ucap seorang wanita yg memakai baju layaknya seorang suster/perawat dan disampingnya terdapat laki laki menggunakan jas dokter

Nico yg ketakutan hanya bisa menahan isak kan nya dan mengangguk mengiyakan

"Ck gitu dong dari tadi, merepotkan saja" ucap laki laki itu dan langsung pergi

Brak..

Suara pintu yg di tutup dengan kasar.

"Hiks hiks bundaaa.. Nico atut"

"gimana calanya nico kelual dali cini" gumam Nico kecil

Nico melihat sekeliling ruangan dan pandangan nya tertuju pada sebuah jendela kecil.

Nico segera berdiri dan berjalan tertatih tatih menghampiri jendela tersebut.

Nico berusaha membuka jendela itu, kali ini nasib baik sedang berpihak kepada Nico.

Nico berhasil membuka jendela itu, ia segera memanjat keluar jendela, berkat tubuh kecil Nico ia berhasil keluar dari ruangan itu melewati satu satunya jendela yg berada di sana.

Nico sangat senag akhirnya ia berhasil keluar dari ruangan yg mengerikan itu.

Dengan keadaan badan yg penuh luka dan badan yg kurus kering Nico berjalan tertatih tatih menyusuru jalan yg sepi nan gelap.

"To-tolong....ci-ciapa pun to-tolong Nico"

Sudah cukup jauh nicolas berjalan tapi tidak ada satu orang pun yg ia lihat.

Bruk...

Suara Nico yg terjatuh terkapar lemas

"Nico udah ndak uat agi...ciapa pun to-toyong ni-nico" ucap nicol dengan suara parau nya.

"Astaga...Hey nak bertahan lah..jangan menutup matamu bertahan lah...nenek akan membantumu"

flashback off

Itulah suara terakhir yg nicolas dengar sebelum ia benar benar memejamkan matanya
.
.
.
.
TBC

Hay hay para reader.....apa kabar🤗

Gimana' semoga kalian gk bosen ya nunggu updete dari author😔

Maaf ya kalo banyak yg typo

seperti biasa jangan lupa vote dan komen sebanyak banyak nya biar author lebih semangat nulis cerita🤭😁

Dan makasih banyak sama semua reader yg udah vote love you guys🥰

Note: TYPO tandain!!

see you in the next story🐯💜

My possessive CEO (Omegavers)HIATUS+REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang